Lebih dari seribu pelajar dari tingkat SD, SMP, SMA mengikuti “Pawai Lampion” dalam rangka memperingati Hari Pramuka ke 53 pada Rabu malam (13/8/2014).
Dengan membawa berbagai macam bentuk lampion seperti bentuk bintang, penyu, tunas kelapa ataupun ikan, mereka berjalan di sepanjang jalan utama Kota Banyuwangi sambil menyanyikan lagu-lagu Pramuka dan yel- yel.
Menurut Wakil Bupati Banyuwangi yang juga menjabat Ketua Mejelis Pembimbing Cabang Kabupaten Banyuwangi, Yusuf Widiatmoko, kemarin, acara pawai lampion tersebut merupakan acara rutin yang digelar setiap tahun untuk mmeberikan apresiasi kepada Pramuka.
“Semua tahu Pramuka merupakan gerakan mendidik anggotanya menjadi pribadi yang cinta Tanah Air. Diharapkan dengan kegiatan semacam ini bisa kembali menggerakkan jiwa-jiwa muda untuk berkarya untuk Banyuwangi pada khususnya. Apalagi bersamaan dengan peringatan ulang tahun Indonesia 17 Agustus,” ungkap Yusuf.
Yusuf juga berharap agar pramuka kembali direvitalisasi agar ke depan bisa lebih berdaya guna. “Nanti akan mungkin akan diwajibkan pemakaian seragam pramuka di hari-hari tertentu untuk menumbuhkan jiwa kepemimpinan,” kata dia.
Sementara itu. Rudi Hartono (37), salah satu warga Banyuwangi menilai pawai lampion tersebut terbilang menarik, terutama bagi generasi muda. “Kebetulan saya sama anak saya. Sekalian mengenalkan beberapa kegiatan pramuka, karena memang sekarang kegiatan Pramuka sudah berkurang ya. Beda saat jaman saya masih sekolah dulu. Sekarang kok pramuka ya cuma pakai seragam gitu aja. Kalau dulu ya bener-bener kegiatan di alam,” kata Rudi.
Rudi juga berharap kegiatan-kegiatan Pramuka kembali digalakkan di sekolah-sekolah. “Semoga ada lagi karena akan mengajarkan anak menjadi tidak manja dan mencintai negaranya,” kata Rudi lagi.
(kompas.com)