Di saat sebagian siswa sekolah belum menerima buku paket kurikulum 2013 yang dijanjikan gratis bagi para siswa, pedagang-pedagang buku di Senen menjual buku-buku berlogo Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Pantauan Warta Kota ke beberapa pedagang buku di Senen, Jakarta Pusat, Jumat (5/9/2014), buku-buku tersebut memang diperjualbelikan di samping terminal bus Senen itu.
Buku-buku yang dijual pun tersedia lengkap dari kelas 1 SD hingga SMA. Jika Kemdikbud menjanjikan siswa tak perlu keluar uang untuk mendapatkan buku kurikulum 2013, maka di Senen, pembeli harus merogoh kocek Rp 20-40.000 untuk mendapatkan sebuah buku.
Untuk buku SD misalnya, buku berlogo Kemendikbud dijual seharga Rp 25.000 per buku.
Sementara, untuk buku SMP dijual mulai Rp 20.000-Rp 30.000. Dan untuk buku SMA bisa mencapai Rp 40.000 per mata pelajarannya.
Jumlah para pedagang yang menjual buku kurikulum 2013 di Senen pun cukup banyak.
Jika pembeli mencari di salah satu pedagang dan tak menemukan yang dicari, maka si pedagang tersebut akan mencarikan buku yang dicari pembeli di pedagang lainnya.
Maka, bisa dikatakan, hampir semua pedagang melayani pembelian buku kurikulum 2013. Jumlah mereka pun lebih dari 5 pedagang.
“Cari buku kelas berapa? Kurikulum 2013 dengan logo kementerian kita ada, mau SD, tema berapa? Paketan juga bisa,” kata Yon, salah satu pedagang buku kepada Warta Kota.
Yon yang mengenakan kaus cokelat mengatakan bahwa buku-buku kurikulum 2013 yang dijualnya bukanlah buku tiruan.
“Ya nggak ada dong tiruan, ini mah asli, makanya agak mahal, kalau mau yang lama, tuh bekas-bekas, tapi bukan kurikulum 2013,” ujarnya.
Ia juga menceritakan bahwa buku-buku tersebut diperolehnya dari penerbit, oleh karenanya, ia bisa menyatakan bahwa buku-buku tersebut bukan barang rekaan.
Kepada Warta Kota, dirinya mengatakan bahwa jika dibeli dalam jumlah banyak, buku-buku tersebut bisa dikurangi harganya. Namun, jika hanya membeli satu buku, harga tak bisa dikurangi.
Ketika ditanya apakah sudah banyak yang membeli buku kurikulum 2013, pria berkulit cokelat tersebut mengatakan bahwa sejak lebaran, sudah banyak yang mencari buku-buku berlogo Kemdikbud itu.
Ia mengatakan, justru saat ini pembeli buku kurikulum 2013 mulai berkurang.
Pedagang lain yang tak mau menyebut namanya mengatakan hal serupa. Ia yang mengikuti isu bahwa buku kurikulum 2013 belum tiba di sekolah hingga saat ini menyebabkan banyak orangtua yang datang membeli buku kurikulum 2013 di Senen.
“Kalau nungguin buku pemerintah mah kapan turunnya, mending beli di sini, sama aja, ya mahal dikit, karena emang baru, tuh 2013,” katanya sambil menunjukkan logo kurikulum 2013 yang tertera dalam buku.
Selain menjual buku-buku berlogo Kemdikbud, toko buku ini juga menjual buku kurikulum 2013 lainnya, namun tak berlogo Kemdikbud.
“Yang banyak dicari yang ada logonya (Kemdikbud),” kata pria berkaus kuning itu.
(tribunnews)