Saat melakukan pemeriksaan ratusan sapi kurban milik H Nunu di Jalan Sutsen, petugas dari Bidang Peternakan Dinas Pertanian Kota Tasikmalaya, melakukan pemeriksaan suhu tubuh, detak jantung serta kondisi sapi secara kasat mata.
Suhu tubuh normal antara 37-40 derajat celcius, sedangkan detak jantung antara 55-70 kali dalam satu menit.
“Hasil pemeriksaan di lokasi penjualan Jalan Sutsen ini, rata-rata sapi dalam kondisi baik. Kondisi bulu bersih dan mulut basah menandakan sapi sehat,” ungkap Cecep, seorang petugas pemeriksa.
Menurut Cecep, hasil pemeriksaan di empat pedagang lainnya juga, tidak menemukan adanya hewan kurban yang sakit atau cacat. Yaitu tiga tempat penjualan hewan di Jalan A Yani, serta satu di Perumahan Bumi Resik Indah, Cipedes.
“Jadi para calon pembeli hewan kurban, tidak usah cemas jika hendak membeli hewan kurban. Tapi sebaiknya tetap jeli memeriksa dulu kondisi kesehatan serta fisiknya. Hewan yang sudah diperiksa dan dinyatakan sehat diberi ciri semacam segel yang mudah dikenali,” kata Cecep.
Sementara itu, pedagang hewan korban, H Nunu, mengatakan, omzet penjualan sapi kurban dari tahun ke tahun terus menurun. Selain karena pasokan sapi berkurang, disebabkan juga minat membeli hewan kurban yang menurun karena harga jual sapi yang selalu naik.
Menurutnya, tahun 2012 lalu ia bisa menjual 200 ekor sapi and tahun 2013 menurun jadi 150 ekor. Tahun 2014 ini, H Nunu hanya menyediakan 100 ekor sapi saja karena kalau menyetok terlalu banyak khawatir tidak laku. Dia membeli sapi dari para peternak di Kecamatan Cipatujah dan Cikalong Tasikmalaya.
(tribunnews)