Menjelang hari raya kurban (Iduladha) harga sapi layak kurban terus melejit naik. Seperti sapi lokal Ciamis dengan taksiran berat karkas 125 kg (bobot kotor 3 kuintal) sudah mencapai Rp 15 juta per ekor.
Sementara sapi peranakan simental dengan taksiran berat karkas 160 kg sudah mencapai Rp 18 juta per ekor. Sedangkan sapi jenis limusin lebih mahal lagi dengan berat karkas kisaran 2 kuintal hingga 2,5 kuintal harganya sudah menembus Rp 20 juta per ekor.
“Itu harga hari ini. Harga sapi kurban akan terus bergerak naik sampai hari H Iduladha nanti,” ujar Kusnandang, peternak sapi potong di Dusun Pasir Peutey, Desa Sidamulya, Kecamatan Cisaga, Ciamis kepada Tribun, Kamis (11/9/2014).
Dibandingkan dengan hari raya kurban (lebaran haji) tahun lalu menurut Kusnadang, ada kenaikan harga antara Rp 2 juta sampai Rp 3 juta tiap ekornya,.
Dari 47 ekor sapi potong yang sudah menjalani penggemukan di kandang milik Kusnandang di Dusun Pasir Peuteuy sejak tujuh bulan lalu, hanya ada enam ekor jenis sapi limosin dan tujuh ekor sapi simental. “Lebihnya adalah sapi lokal Ciamis, termasuk sapi khas Rancah. Dari 34 ekor sapi lokal layak kurban yang ada di kandang saat ini, 25 ekor sudah dipesan panitia kurban, bahkan di antaranya sudah ada yang bayar uang muka (DP),” katanya.
Untuk sapi lokal Ciamis ini, kata Kusnadang, sekitar tujuh bulan lalu ia membeli bakalannya dengan kisaran harga Rp 8 juta sampai Rp 9 juta per ekor. “Sekarang menjelang lebaran haji ini harganya sudah mencapai kisaran Rp 14 juta hingga Rp 15 juta per ekor dengan bobot kotor sekitar 3 kuintal atau taksiran berat karkasnya sekitar 125 kilo,” ujar Kusnandang.
Pada lebaran haji tahun 2013 lalu, Kusnandang berhasil menjual 100 ekor sapi kurban. Sebagian besar merupakan sapi lokal. Sementara sapi berbobot besar, seperti sapi limusin dan sapi simental, peminatnya terbatas.
Menjelang Iduladha tahun ini, daerah Jabar mulai dibanjiri sapi lokal dari Madura. “Menurut informasi yang saya peroleh, tiap hari ada sekitar 5 truk dan tronton yang mengangkut sapi asal Madura masuk Jawa Barat lewat Banjar (melintas lewat cek poin banjar),” ujar Kusnandang.
Tiap truk mengangkut sekitar 15 ekor sapi Madura, sementara yang tronton mengangkut sekitar 23 ekor sapi Madura. “Tiap hari ada saja truk yang lewat mengangkut sapi Madura,” ujarnya.
Meskipun katanya tidak membuat permintaan sapi lokal Ciamis berkurang. “Panitia kurban lebih suka dengan sapi lokal Ciamis. Itu yang saya rasakan sendiri,” ungkap Kusnandang.
(tribunnews)