Tak ada yang menyangsikan sebutan Bogor sebagai kota hujan, sebab hampir tiap hari kota ini diguyur hujan. Tak ada pula yang menyangsikan Jalan Surya Kencana sebagai surganya kuliner yang wajib dikunjungi saat menyinggahi kota yang juga dikenal sebagai kota angkot.
Meski malam mulai beranjak, kepenatan usai menyinggahi beberapa tempat wisata di Kota Bogor mulai terasa, namun rasa-rasanya kaki enggan pulang sebelum menyinggahi tempat yang dijuluki sebagai Chinatown-nya Bogor itu.
Jalan Surya Kencana letaknya tak jauh dari pintu utama Kebun Raya Bogor. Cukup untuk menyeberangi jalan, Anda akan temukan Jalan Surya Kencana.
Saat malam beranjak, menelusuri jalanan yang hanya dilalui satu arah kendaraan itu, kernyitan dahi melihat pertokoan yang sudah banyak tutup, sembari berkata di dalam hati, ‘mana oase yang dibicarakan banyak orang itu?’
Eureka! Oase itu ditemukan saat berada di perempatan gang Aut, beberapa rumah makan dan gerobak makanan terlihat. Namun sayangnya, hujan tiba-tiba turun, memaksa langkah memilih berdiri di depan toko yang tertutup rapat.
Ditemani Feri, pelayan salah satu warung soto kuning di Gang Aut, merdeka.com mulai membuka perbincangan mengenai kuliner yang ada di kawasan ini.
Dengan semangat, pria yang sedang off dari pekerjaannya mulai menuturkan bahwa berbagai ragam makanan dapat dijumpai, sayangnya beberapa sudah tutup. “Di sini ada yang buka dari pagi sampai malam, namun beberapa buka sampai sore saja,” jelasnya.
Mulai dari asinan, nasi goreng, soto mie, wedang ronde, bakso, mie, sate, bir kocok, dan banyak lainnya. Namun, perlu dicatat untuk muslim, beberapa makanan di area ini berlabel tidak halal.
Menurut Feri, yang paling sering dikunjungi orang adalah bakso kikil Pak Jaka, bakso ini disajikan di gerobak pinggir jalan. Terdapat bangku-bangku plastik telah disediakan untuk tempat duduk bagi para pembeli. Persis di sebelah bakso kikil Pak Jaka terdapat Soto Kuning Pa Yusup, soto kuning khas Bogor yang selalu dibicarakan banyak orang. Isinya jeroan dan daging sapi disajikan dalam bentuk yang sudah digoreng ataupun rebusan bumbu kuning.
“Masih banyak lagi. Kalau yang nggak halal, di sana ada namanya Ngohiang. Itu terkenal banget,” ujarnya menunjuk salah satu rumah makan di area gang Aut itu.
Ngohiang khas Bogor memang sangat terkenal. Santapan yang merupakan campuran acar lobak dan wortel, tahu, rolade ayam/babi, dan kentang rebus. Bahan ini lalu disirami saus kacang yang dicampur dengan tepung sagu.
Menurut Feri, Surya Kencana selalu padat di saat week end, mulai dari pagi sampai malam hari. Geliat pedagang makanan di Surya Kencana dimulai dari pukul 07.00 WIB sampai pukul 23.00 WIB.
Hujan perlahan mulai reda, langkah kembali ingin dilanjutkan. Sebelum berpisah, Feri menyarankan untuk menyantap wedang ronde yang persis berada di depan pangkas rambut.
“Lumayan buat menghangatkan tubuh,” ujarnya dengan senyum ramah.
(merdeka)