Sekitar 150 anggota kepolisian di wilayah hukum Polres Cianjur mengikuti kegiatan psikotes di Markas Polres Cianjur, Jalan KH Abdullah bin Nuh, Kecamatan Cianjur, Kabupaten Cianjur, Rabu (3/9/2014).
Pelaksanaan psikotes tersebut merupakan kegiatan program kesehatan dan psikologi personel Polri di Polres Cianjur, khususnya yang menggunakan inventaris dinas kepolisian berupa senjata api (senpi).
Kasubbag Humas Polres Cianjur, AKP M Lubis, mengatakan kegiatan itu memang lebih difokuskan sebagai syarat utama bagi anggota Polri yang ingin mendapatkan hak pinjam senjata api. Pesertanya adalah anggota polisi di semua satuan di Polres Cianjur dan anggota polsek di wilayah hukum Polres Cianjur.
“Tes ini untuk anggota kepolisian agar diketahui kadar emosi terutama keadaan jiwanya apakah layak untuk memegang senjata api atau tidak,” kata Lubis kepada Tribun di Markas Polres Cianjur, Rabu siang kemarin.
Dikatakan Lubis, peserta psikotes itu diikuti anggota yang berpangkat brigadir dua sampai ajun komisaris polisi (AKP). Peserta yang mengikuti tes itu banyak yang mengajukan perpanjangan kepemilikan senpi lantaran masa berlaku peminjamannya sudah habis.
Penguji sendiri, lanjut Lubis, dari tim psikologi Polda Jawa Barat. Tim itu pula yang akan menilai kriteria dan kelayakan anggota kepolisian dalam memegang senpi. Pasalnya setiap manusia memiliki sifat dan mental yang berbeda sehingga kepolisian tidak bisa sembarangan meminjamkan senpi.
“Kami ingin meyakinkan anggota Polres Cianjur yang memegang senpi dalam kondisi kejiwaan yg sehat sehingga dapat mewujudkan kesiapan operasional yang tinggi serta juga dapat mencegah maupun meminimalisasi kemungkinan penyalahgunaan senjata api,” kata Lubis.
(tribunnews)