SENYUM urang Bandung mengembang di bawah jembatan layang Pasupati. Mereka yang berprofesi sebagai tukang parkir, mahasiswa, perawat, dan pedagang tampak bahagia, seakan ingin menunjukkan jika urang Bandung someah ka semah.
Wajah-wajah yang tersenyum itu terpampang dalam poster di sepanjang kolong fly over Pasupati. Sebanyak 70 warga menjadi bagian dari kampanye Bandung Friendly dalam rangka HUT ke-204 Kota Bandung.
“Kita ingin menunjukkan kalau warga Kota Bandung itu ramah, someah. Itulah wajah Kota Bandung sebenarnya,” kata Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil yang menjadi penggagas Bandung Friendly, Rabu (24/9).
Emil sapaan akrabnya mengakui, saat ini keramahan warga Kota Bandung mulai bergeser. Banyak anak muda yang menggunakan bahasa kasar dalam pergaulan. Hal ini harus diubah dengan beragam cara. Salah satunya menunjukkan wajah-wajah bahagia dan tersenyum. “Orang Bandung harus ramah. Tidak berkata kasar. Semua orang harus tersenyum,” ujarnya.
Foto-foto yang dipasang hasil jepretan sejumlah wartawan foto Kota Bandung dari berbagai media.
Menurut salah satu fotografer yang ikut dalam pameran foto, Muhammad Fadlillah, foto-foto yang dipamerkan mengampanyekan Bandung Friendly. Ada 70 foto yang terpasang mulai dari tiang Cikapayang sampai Pasteur. Pemilihan warga dilakukan secara acak dari berbagai usia serta profesi. Di antaranya TNI, polisi, Satpol PP, hansip, hakim, penjaga peron kereta api, tukang sate, pelajar hingga perawat.
“Kami ingin memperlihatkan wajah-wajah someah warga Kota Bandung. Harapannya, semua warga juga someah,” kata Fadlillah yang juga fotografer “GM”.
Rencananya, seluruh poster akan terpampang hingga akhir tahun. Bahkan Emil berencana menambah jumlah wajah baru di lokasi lain. Semakin banyak orang yang tersenyum, Kota Bandung akan semakin berkah.
TMB gratis
Dalam rangka HUT ke-204 Kota Bandung, Kamis (25/9) ini pemkot menggratiskan layanan bus DAMRI dan Trans Metro Bandung (TMB) sehari penuh untuk seluruh jurusan.
“Karena besok ulang tahun Kota Bandung, kita gratiskan bus kota. Warga yang naik bus DAMRI dan TMB tidak akan dipungut bayaran,” ujar Emil di Gedung Serbaguna Balai Kota.
Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan Kota Bandung, Ricky Gustiadi memastikan layanan TMB hari ini tidak dipungut biaya alias gratis. Layanan TMB memang berada di bawah kendalinya. Sedangkan untuk DAMRi itu di luar kewenangannya. “Kalau TMB dipastikan akan melayani warga dengan gratis,” katanya.
Ricky juga memastikan, layanan khusus ini berlaku untuk semua penumpang tanpa melihat identitas kependudukan. Warga kota dan kabupaten lain yang menggunakan TMB bisa merasakan layanan gratis ini. “Siapa saja yang naik, gratis,” ujarnya.
Ada 13 trayek DAMRI yang memberikan layanan gratis, di antaranya Cicaheum-Cibeureum, Leuwipanjang-Cicaheum, Leuwipanjang-Cibiru, Leuwipanjang-Ledeng, Leuwipanjang-Dago, Kebonkalapa-Cibiru, Dipati Ukur-Jatinangor via Cibiru, Elang-Cibiru. Sedangkan untuk TMB ada dua trayek, yaitu Cibiru-Cibeureum dan Terminal Cicaheum-Cibeureum.
Bandung caang
Even Bandung Caang Festival berupa pawai kendaraan hias akan menjadi penutup rangkaian HUT Kota Bandung tahun 2014. Rencananya, Bandung Caang Festival berlangsung pada 17 dan 18 Oktober 2014. Untuk pawai kendaraan hias sendiri dilakukan malam hari.
“Kita buat satu kegiatan dengan konsep berbeda, biasanya pagi hari sekarang malam, yaitu Bandung Caang Festival. Yang caang ini hanya area pawai dengan ornamen lampu,” ungkap Ketua Panitia Bandung Caang Baranang, Yanyan Wahdanimar.
Parade kendaraan hias ini, kata Yanyan, tidak menyertakan bunga. Dikarenakan kemarau, harga bunga terbilang mahal. Selain itu, bunga yang sudah digunakan pun akan terbuang percuma. Karena itu, kendaraan akan dihiasi lampu.
“Nanti bisa kendaraan dan lampunya bisa digunakan lagi di Culinary Night atau disimpan di gedung kecamatan atau dinas masing-masing. Jadi bahannya bisa digunakan kembali,” ujarnya.
Untuk konsep pawai, masih sama keliling Bandung. Hanya rutenya masih dikoordinasikan dengan pihak kepolisian. Ada dua pilihan rute, yakni rute panjang mulai Lapangan Tegallega-BKR-Pelajar Pejuang-Laswi-Riau dan finis di Jln. Merdeka atau rute pendek mulai dari Monumen Perjuangan Rakyat Jawa Barat-Dipati Ukur-Djuanda-Merdeka-Perintis Kemerdekaan-Braga-Tamblong-Veteran-Ahmad Yani-Perempatan A. Yani-Riau dan kembali ke Merdeka.
“Rutenya berkoordinasi dengan kepolisian. Bisa enggak pake rute panjang hingga ke Ujungberung atau rute pendek dari Monju ke Balai Kota,” ujar Yanyan.
Rencananya pawai kendaraan hias ini akan diikuti 30 kecamatan, 20 dinas, dan ditargetkan 1.000 sepeda motor dari perwakilan komunitas. Selain itu ada juga piknik kuliner di area Balai Kota. Tahun lalu ada botram bareng, kali ini piknik kuliner. Juga Lampion Festival, Creativity dan Food Bazaar, dan lainnya.
“Bandung Caang Festival dilaksanakan pada 17-18 Oktober. Namun rancangannya tiga hari dengan hari Minggunya acara beberesih Balai Kota,” terang Yanyan.
Anggaran untuk Bandung Caang Festival ditegaskan Yanyan berasal dari non-APBD. “Kendaraan hias itu dari masing-masing peserta. Tak menutup kemungkinan mereka juga menggandeng sponsor. Namun nanti untuk penempatan logo sponsornya atas seizin panitia,” katanya. Yanyan menambahkan, anggaran kendaraan hias ini di atas Rp 20 juta/unit.
(galamedia)