Buku Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan (Penjaskes) untuk SMA dan sederajat kelas XI menuai penolakan. Buku dari Kemendikbud itu menampilkan soal bahaya melakukan seks bebas bagi wanita dan tips berpacaran.
Wali Kota Bandung Ridwan Kamil mengatakan bahwa peredaran buku tersebut harus dikaji ulang. Dia meminta penerbit agar bisa memberikan penyampaian yang tidak mengundang kontroversi di berbagai kalangan.
“Saya titip ke Dinas Pendidikan supaya berhati-hati, ini bisa dikaji,” kata pria yang akrab disapa Emil itu di Balai Kota Bandung, Kamis (16/10).
Dia menambahkan, penerbit harus lebih berhati-hati tentang masalah tersebut. Apa yang ditulis dan disampaikan bisa menjadi berbahaya.
“Apalagi sarana (sekolah) seperti itu seolah-olah memberikan pembenaran, untuk menganjurkan berbuat seperti itu,” terangnya.
Sebelumnya, Federasi Guru Independen Indonesia (FGII) melakukan aksi di depan kantor MUI Jabar Bandung. Bahkan mereka menggunting dan membakar bagian halaman 128-129.
Buku itu dinilai tidak edukatif karena merendahkan martabat wanita. Sebab disebutkan dalam buku itu seakan-akan hubungan seks kurang berisiko bagi pria dibanding wanita. Lainnya tips berpacaran bagi siswa ditampilkan. FGII menilai Ini sangat tidak pantas.
(Merdeka)