Geng motor sampai pasukan Kain Kafan ikut perangi ISIS

by -234 views

isisKelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) kini tengah dihantui ketakutan. Satu per satu anggota mereka dihabisi oleh kelompok gerilya rahasia menamakan diri pasukan Kain Kafan.

Kelompok berisi warga Suriah ini membunuhi anggota ISIS di kota-kota yang mereka kuasai, seperti dilansir surat kabar the Daily Mail.

Pemimpin kelompok Kain Kafan yang menyebut diri Abu Abud mengatakan, tujuan mereka adalah menciptakan ketakutan buat ISIS. Mereka bahkan mengklaim sudah menghabisi lebih dari seratus anggota ISIS di Provinsi Deir al-Zor, Suriah. Mereka benar-benar tidak memberi ampun kepada anggota ISIS yang berhasil mereka tangkap.

Abud mengklaim perjuangan mereka selama ini cukup efektif. Pasukan Kain Kafan dilaporkan berhasil membunuh sepuluh anggota ISIS pada serangan malam di Kota Al Mayadin pekan lalu. Mereka juga menyatakan ISIS tidak lagi berkuasa sendirian di kota itu.

“Tujuan kelompok ini untuk menyebarkan ketakutan kepada anggota ISIS sudah terlaksana,” kata juru bicara pasukan Kain Kafan Abu Ali Albukamali. “Hari ini Anda tidak akan melihat mereka berjalan sendirian. Mereka kini berkelompok karena takut diculik.”

Baca Juga:  Mantan Anggota TNI Bunuh Tukang Sate di Bekasi, Minta Uang pada Korban Tak Dikasih

Pasukan Kain Kafan beraksi dalam sunyi. Bahkan anggota mereka bisa jadi tidak tahu apa yang sedang dilakukan rekannya di tempat lain. Mereka bergerak dengan tim empat orang yang berdiri sendiri.

Wilayah Deir al-Zor adalah daerah penting bagi ISIS karena di sanalah produksi minyak mereka berasal. Berkat penghasilan dari menjual minyak itu ISIS mampu merongrong Irak dan Suriah hingga kini.

Meski mereka sudah cukup berhasil memerangi ISIS secara gerilya namun kelompok Kain Kafan mengaku serangan udara dari Amerika Serikat dan negara koalisi mempersulit aksi mereka. Anggota ISIS yang biasanya berkelompok dalam jumlah besar kini berpencar buat menghindari serangan udara itu.

Bukan hanya warga Suriah yang diam-diam memerangi ISIS, tapi warga sipil Belanda yang tergabung dalam geng motor bernama “No Surender” juga rela membantu pejuang etnis Kurdi yang sedang berperang melawan ISIS.

Kehadiran mereka di zona perang terungkap dari foto di jejaring sosial salah satu pejuang Kurdi, memperlihatkan pria asal Eropa bertato di lengan ikut berperang lawan ISIS. “Ron asal Belanda bergabung dengan tentara Kurdi membasmi hama tikus,” tulis akun Twitter berbahasa Kurdi itu.

Baca Juga:  Terinfeksi di Jawa Barat, Pasien Dalam Pengawasan yang Meninggal di Medan

Ketua Geng Motor Klaas Otto memberi lampu hijau beberapa anak buahnya berperang. Mereka yang berangkat ke Irak, berasal dari Kota Amsterdam, Rotterdam, dan Breda.

Otto menjelaskan, rekan-rekannya terpanggil membantu pejuang Kurdi, setelah melihat ISIS kelewat biadab membantai manusia di kawasan Irak dan Suriah. “Anggota kami sudah membantu pasukan Kurdi sejak pekan lalu,” kata Otto.

Dilansir Kantor Berita Reuters, anggota lainnya asal Kota Rotterdam, Belanda, mengaku disambut baik pejuang Kurdi. Mereka butuh bantuan dari mana saja buat menghambat pergerakan ISIS. “Mereka sangat baik dan ramah. Tak cuma kami, banyak orang Barat ingin bergabung dengan pejuang Kurdi,” tuturnya.

No Surrender sebetulnya biang onar di Belanda. Kelompok ini juga diduga banyak melakukan aktivitas kriminal di Negeri Kincir Angin.

Adapun, Juru Bicara Kejaksaan Agung Belanda Wim de Bruin mempersilakan anggota geng motor itu berperang. Dari catatan pemerintah, tiga warga negara Belanda yang nekat melawan ISIS itu belum pernah melakukan pelanggaran hukum di dalam negeri.

Baca Juga:  Hangatnya Baso Kelapa ala Bandung

Mereka baru akan diberi sanksi kalau gabung organisasi terorisme seperti ISIS. “Dulu bergabung dengan tentara asing bisa dihukum. Aturan itu sudah dicabut. Yang masih dilarang adalah kalau anda melawan pemerintah Belanda atau gabung dengan organisasi teroris,” ujar de Bruin.

Data Intelijen Amerika Serikat, sebetulnya kubu anti-ISIS dapat banyak bantuan tenaga dari luar negeri. Segelintir anggota geng motor ini cuma bagian kecil saja. Tapi, sebaliknya, ISIS juga ‘mengimpor’ pejuang dari luar negeri. Diperkirakan CIA, ISIS dapat tambahan 15.000 orang asal 80 negara untuk berperang selama beberapa bulan terakhir.

(merdeka)

About Author: Jaenal Indra Saputra

Gravatar Image
Jaenal Indra Saputra adalah seorang penulis di media online. Dia bekerja di bagian IT di perusahaan tempat dia bekerja.