Iring-iringan andong yang membawa Presiden Jokowi dan Wapres Jusuf Kalla ‘hanya’ menempuh Bundaran HI-Istana atau sekitar 4 km. Namun, jarak itu tetaplah terasa jauh, bila dipenuhi massa yang histeris menyambut pemimpinnya. Alhasil, Pangdam Jaya dan Kapolda Metro ‘turun gunung’ membuka jalan.
Pantauan detikcom, yang mengikuti iring-iringan andong Jokowi dan JK sepanjang Bundaran HI-Istana, Senin (20/10/2014), harus mendahului rombongan agar tidak terjebak lautan massa. Pangdam Jaya Mayjen TNI Agus Sutomo bersama Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Unggung Cahyono ‘turun gunung’ membelah kerumuman massa.
Mereka dibantu oleh 2 motor besar milik Polri, juga personel tak berseragam dari TNI/Polri, untuk membelah massa. Membelah massa tak mudah meski iring-iringan andong melewati busway.
Agus yang mantan Danjen Kopassus dan Unggung tidak tampak lelah membuka kerumuman massa dan berjalan. Belasan personel Paspampres juga berjalan mengelilingi andong yang dinaiki Jokowi-JK, juga ibu negara Iriana dan Mufidah Kalla. Bahkan Paspampres ini berjalan sejak mobil Jokowi berangkat dari Gedung MPR/DPR ke Bundaran HI.
Andong Jokowi sempat berhenti beberapa menit di depan pintu masuk Istana Merdeka. Saat itu, Jokowi mengenakan kembali dasi, kemeja dan pecinya. Namun, tidak halnya dengan JK, yang hanya mengenakan jas, tanpa dasi. Namun beberapa saat kemudian ada staf yang memberikan dasi dan peci kepada mereka sehingga mereka kembali tampil rapi.
(detik.com)