Kursi Walikota Bogor, Bima Arya Sugiarto mulai digoyang puluhan mahasiswa Bogor yang tergabung dalam Persatuan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kota Bogor. Demo di depan Balaikota Bogor Rabu (15/10) sore ini, berakhir ricuh.
Dalam orasinya, mahasiswa yang membawa spanduk dan bendera kebesaran ini mengatakan, Bima Arya tidak becus dalam mengelola pemerintah. Massa meneriakan kata tolol hingga binatang ke politisi Partai Amanat Nasional (PAN) ini.
Kericuhan bermula saat niat mahasiswa menyampaikan aspirasinya langsung ke Walikota Bima Arya tidak terealisasi. Massa pendemo lalu membakar ban. Saat api menyala, petugas kepolisian berusaha memadamkan api.
Mahasiswa yang mempertahankan ban yang dibakar, lalu terlibat bentrok dengan polisi dan Satpol PP. Terjadi adu jotos dalam insiden ini. Tiga pendemo terkena pukulan, lalu dilarikan ke rumah sakit guna menjalani visum guna melapor kekerasan ini ke jalur hukum.
“Saya tidak terima anak buah saya dipukul polisi. Sudah visum dan kami akan laporkan ke jalur hukum,”kata Dayat Hidayat, Ketua Umum PMII Cabang Kota Bogor.
Menurutnya, Bima Arya terlihat plin-plan dan tidak konsisten dalam menjalankan roda pemerintahan di kota hujan ini. Bima menurut Dayat, mengobral ijin, tidak mempedulikan penghijauan lingkungan, tidak peduli dengan fasilitas sarana dan prasarana serta tidak mampu dalam mengoptimalkan perangkat daerah.
“Bima yang mengeluarkan ijin pembangunan Botanical. Saat warga protes karena menimbulkan kemacetan, dia baru menegur pengembang. Saat diberi ijin, Bima Arya juga tidak memperhatikan infrastruktur. Begitu warga protes baru dia minta, pengelola buat jalan dan membuka akses jalan untuk dilalui umum. Walikota Bima goblok,”teriaknya.
Massa sempat berusaha merobohkan pagar pembatas Balaikota. Namun aksi massa ditahan Satpol PP dan petugas kepolisian Polres Bogor Kota.
(poskota)