Puncak perayaan HUT ke-69 TNI di Surabaya 7 Oktober mendatang bukan hanya bakal menjadi yang terbesar. Namun, juga menjadi ajang pamer kekuatan militer Indonesia di hadapan dunia internasional.
Karena itu, Panglima TNI Jenderal Moeldoko meminta dukungan masyarakat agar kegiatan tersebut bisa berlangsung dengan baik.
Moeldoko menjelaskan, ada dua tujuan pihaknya mengadakan parade militer besar-besaran tahun ini. Pertama, sebagai bentuk pertanggungjawaban kepada publik maupun Presiden atas anggaran yang telah diberikan kepada TNI selama 10 tahun terakhir.
Kedua, untuk menunjukkan kekuatan TNI terutama di mata dunia. “Kita harus pamer kekuatan,” ujar Moeldoko usai membuka kejuaraan Drum Band di mabes TNI kemarin.
Sasaran tembak aksi pamer tersebut diutamakan negara-negara tetangga di kawasan regional. Pihaknya ingin menunjukkan jika kekuatan TNI tidak bisa dipandang remeh oleh negara manapun.
Selain alutsista yang mumpuni, TNI juga memiliki personel dengan kemampuan yang baik plus daya juang yang amat tinggi. Daya juang inilah yang menjadi kunci bagi TNI dalam memenangkan setiap pertempuran.
“TNI saat ini memiliki kekuatan yang cukup. Jadi, jangan macam-macam. Itu kira-kira pesannya,” lanjut peraih Adhi Makayasa (lulusan terbaik) Akabri 1981 itu.
Perayaan tersebut sekaligus menjadi bentuk pertanggungjawaban Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di akhir masa jabatannya.
Melalui perayaan HUT tersebut, pihaknya juga ingin menunjukkan kepada rakyat Indonesia jika rakyat memiliki pasukan yang kuat dan profesional untuk melindungi tanah air dari gangguan pihak luar. Dengan demikian, rakyat Indonesia bisa berbangga dan merasa memiliki TNI yang telah mengalami kemajuan signifikan.
Sementara itu, Kapuspen TNI Mayjen Mochamad Fuad Basya menjelaskan, pembiayaan kegiatan HUT TNI yang mencapai Rp 20 miliar itu baru sebatas dana operasional saja. Di lapangan, biaya yang dikeluarkan oleh negara bisa saja bertambah bergantung situasi dan kondisi.
“Misalnya ada penembakan (rudal) exocet, harganya sudah Rp 40 miliar sendiri (per unit),” ujarnya.
Dalam kegiatan kali ini, TNI bakal menampilkan 206 pesawat dan puluhan kapal perang. Belum lagi berbagai macam alutsista darat, termasuk tank-tank MBT leopard maupun meriam terbaru. TNI juga menyiapkan simulasi perang untuk unjuk kemampuan para pasukannya di hadapan publik.
Karena itu, pihak TNI memohon kepada masyarakat untuk memaklumi efek samping yang mungkin terjadi atas kegiatan tersebut.
“Penerbangan sedikit terganggu, laut juga demikian, ada memang manuver kapal cukup besar, sekitar 50-an kapal, mengganggu sedikit. Jadi mohon masyarakat untuk sabar sebentar saja,” tambah Moeldoko.
(jpnn)