UI Luncurkan Kapal Pendidikan dan Riset

by -274 views

kapal triwitonoFakultas Teknik Universitas Indonesia (FTUI) meluncurkan kapal Triwitono, di Balai Tirta, Balairung UI, Depok, Jawa Barat, Senin (13/10).

Kapal Triwitono ini siap digunakan untuk kebutuhan mini lab, perkuliahan, dan riset. Berkapasitas 30 orang serta dilengkapi pendingin udara dan papan tulis, kapal ini dapat dijadikan sebagai ruang kuliah alternatif sehingga mahasiswa dapat belajar di kapal tersebut sambil mengitari danau UI.

Dosen Program Studi Teknik Perkapalan FTUI, Hadi Tresno Wibowo, yang menerapkan inovasi lambung kapal pelat datar ini, menuturkan, desain kapal sudah didaftarkan paten dengan judul invensi “Kapal dengan Lambung Pelat Datar”, nomor daftar paten PO201304514. Paten diajuka pada 7 November 2013.

Diungkap Hadi, pada Agustus 2012 lalu, kapal nelayan pelat datar telah dimanfaatkan untuk membantu kerja nelayan Mirasa Sejati di Desa Limbangan, Balongan, Indramayu, Jawa Barat.

“Saya lebih suka menyebutnya sebagai kapal pendidikan dan riset. Untuk menciptakan kapal ini kami mendapat sumbangan dari banyak pihak. Satu unit kapal ini seharga Rp 350 juta. Tapi belum termasuk cat dan listriknya,” ujar Hadi kepada SP saat ditemui usai peresmian kapal.

Baca Juga:  Tiga Negara Terkorup di Dunia, Indonesia Masuk Rangking Berapa?

Staf Ahli Panglima TNI, Kolonel C.ba Iman Suroso menyambut baik kehadiran kapal lambung pelat datar ini. Iman menilai, adanya kapal ini dapat digunakan untuk para prajurit TNI di wilayah perbatasan yang jauh dari pusat kota.

“Kapal ini sangat layak. TNI di wilayah perbatasan saja masih memakai kapal krotok yang bermesin kecil dan kadang mesinnya mati lalu dikayuh. Ini sangat memprihatinkan, apalagi medan kami terbilang berat karena di perbatasan dan berada sangat dekat dengan Malaysia,” kata Iman kepada SP.

Diungkap dia, jika menggunakan kapal seperti yang diciptakan FTUI ini, maka diyakini kewibawaan TNI akan semakin meningkat. Apalagi kapal ini adalah karya dari anak bangsa. Iman Suroso meyakini, bila memnfaatkan kapal ini, maka tidak adalagi kendala keterlambatan pengiriman logistik karena masalah waktu.

“Semoga saja pihak UI bisa mempresentasikan ini kepada Panglima TNI. Dengan demikian kapal karya FTUI ini bisa diperbanyak dan digunakan oleh para prajurit TNI di wilayah perbatasan,” tutur Iman.

Menanggapi ini, Hadi Tresno Wibowo menyambut baik dan optimis bahwa kapal ini bisa dimanfaatkan di wilayah perbatasan. “Mengapa tidak? Tentu bisa. Nanti kami bangun di sana. Kalau dikirim repot. Nanti bahan bahan dan para ahlinya membuat langsung di perbatasan untuk para prajurit TNI,” kata Hadi bersemangat.

Baca Juga:  Polisi Terapkan Jalur Puncak Ganjil Genap Besok Pagi

Sementara itu, Pakar Hukum Maritim Indonesia, Chandra Motik Yusuf, mengatakan, sektor kelautan dan maritim Indonesia masih dihadapkan pada persoalan cawe-cawe yang merugikan sektor ini. Hal yang paling mudah untuk dibenahi sebagai awalan, kata Chandra, adalah membenahi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang berkaitan dengan kelautan dan maritim.

“Penggunaan kapalnya pemerintah yang tentukan. Dengan demikian devisa negara tak akan lari keluar. Jangan ada lagi illegal fishing dan cawe-cawe yang menyebabkan kerugian negara,” ujar Chandra.
(beritasatu.com)

About Author: Damar Alfian

Gravatar Image
Damar Alfian adalah seorang penulis dan kontren kreator di Bandung, Jawa Barat. Dia juga sebagai kontributor di beberapa media online.