Diduga mengirup gas beracun 5 penambang emas liar (gurandil) asal Kecamatan Panggarangan, Kabupaten Lebak, tewas di dalam lubang galian, Selasa (11/11) sore. Kelima korban tewas ketika menggali lubang pada kedalaman sekira 40 meter di lokasi tambang Blok Cikalahang, Desa Cimandiri.
Kelima gurandil yang bernasib naas itu Feri, 34, Odon, 30, Apad, 25, Juarta, 30, dan Ugan, 45, yang kesemuanya merupakan warga Kp Cipenduey, Ds Cimandiri, Kec. Panggarangan, Kab. Lebak.
Diperoleh keterangan, musibah yang menimpa kelima gurandil ini terjadi sekitar pukul 15.30 WIB. Diketahui adalalah Odon yang pertama kali masuk lubang untuk menambang batu berkadar emas. Sementara, Feri, Apad, Juarta, dan Ugan menunggu di mulut lubang galian.
Setelah ditunggu beberapa saat, keempat korban lain menaruh curiga lantaran Odon tak kunjung keluar. Akhirnya, Apad masuk ke dalam lubang tambang untuk mengetahui keadaan Odon. Namun, Apad juga tidak keluar.
Oleh karena itu, Ugan, Feri, dan Juarta bareng-bareng masuk ke dalam lubang tambang. Nahas, ketiga gurandil itu menyusul dua temannya. Mereka tidak bisa keluar dari dalam lubang. Kelima gurandil itu tewas.
Nasib kelima penambang emas liar itu diketahui seorang warga Desa Cimandiri yang tengah mencari kayu bakar di sekitar lubang. “Saya curiga karena tidak ada satu pun penambang (di sekitar lubang-red). Ketika saya senter, ada lima orang tergeletak di dalam lubang,” kata warga di Mapolsek Panggarangan.
Kasus ini langsung dilaporkan kepada polisi. Jasad Feri, Odon, Apad, Juarta, dan Ugan dievakuasi keluar setelah petugas masuk lubang menggunakan masker dan tabung oksigen.
Kepada wartawan Kapolsek Panggarangan, AKP Yusuf, membenarkan kasus kematian lima gurandil itu. Hasil penyelidikan sementara, polisi menduga, para korban tewas akibat gas beracun di dalam lubang. “Tidak ada tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban. Kuat dugaan, para korban tewas karena menghirup gas beracun,” jelasnya.
Yusuf menyatakan, lubang yang ditambang kelima gurandil merupakan lubang tambang yang sudah lama tidak digarap pemiliknya. Diperkirakan, kelima korban nekat menambangnya lagi untuk mendapatkan batu berkadar emas.
“Empat korban sudah dimakamkan oleh keluarganya masing-masing. Pemakaman satu korban atas nama Odon, masih menunggu keluarganya,” tutur Yusuf.
Kapolsek Panggarangan mengimbau agar masyarakat menghentikan penambangan emas secara liar. Tidak hanya karena melanggar peraturan, tetapi juga karena risiko kecelakaan. “Apalagi, telah memasuki musim penghujan sehingga lubang tambang rawan longsor,” imbaunya.
(poskota)