KENAIKAN harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi ternyata mempengaruhi nelayan Muaragembong. Hampir tiga pekan pasokan solar bersubsidi untuk para nelayan belum sampai di SPBN 30.2.3.004 Solokan Gatet RT 01/06 Desa Pantaimekar, Muaragembong.
Akibatnya, harga solar melambung tinggi lantaran mereka harus membeli ke Batujaya Karawang dengan harga standar Rp8.500. Ini pun belum ditambah biaya transportasi yang menghabiskan hingga 50 liter setiap pembelian. ’’Kalau ke nelayan biasa harganya sampai Rp9.500, sebab ditambah biaya transportasi,” ucap Romli, salah satu nelayan di Desa Pantaibahagia.
Dikatakan Romli, dengan pengeluaran yang begitu besar, banyak nelayan yang enggan untuk melaut. Mereka lebih memilih untuk merapikan perahu dan jaring mereka, hingga harga yang ditetapkan pemerintah pusat sudah stabil dan pasokan solar sudah kembali normal.
Romli menyayangkan pemerintah yang tidak cepat tanggap dengan keadaan nelayan sekarang, ditambah kata dia harga penjualan ikan tangkapan justru turun dari sebelumnya. ’’Ada beberapa jenis ikan yang turun, padahal BBM naik, semakin merugi saja nelayan kalau begini,” ungkapnya.
Tidak hanya itu, perubahan musim juga mempengaruhi hasil tangkapan para nelayan, sebab para nelayan tidak bisa memprediksi dimana tempat ikan yang memang sedang banyak, karena ikan sendiri juga mengikuti suhu air laut yang berubah-ubah. ’’Lihat saja kapal itu (sambil menunjuk ke arah laut), baru tadi pagi mereka berlayar siang-siang sudah pulang karena ikannya jarang,” pungkasnya.
(gobekasi)