Kebijakan Wali Kota Bogor Bima Arya sehari tanpa kendaraan ke tempat kerja atau ke kantor mendapat tanggapan beragam dari Pegawai Pemerintah Kota Bogor. Pro dan kontra bermunculan atas kebijakan Wali Kota Bogor yang telah diberlakukan Senin (24/11/2014) kemarin.
Sebagian pegawai Pemkot Bogor menyatakan, siap merealisasikan kebjakan Wali Kota Bogor yang melarang membawa kendaraan pribadi ke kantor setiap hari Senin. “ Bagi saya tidak menjadi masalah, tidak boleh membawa motor ke kantor, karena rumah saya tidak jauh dari kantor. Saya akan berjalan kaki ke kantor setiap Senin karena rumah saya hanya berjarak sekitar 20 meter ke kantor Kelurahan. , “tutur Jafar salah satu PLKB (Penyuluh Lapangan Keluarga Berencana) Kelurahan Kencana Kecamatan Tanah Sareal.
Lain lagi dengan Paulina salah satu Pegawai yang berkantor di Balaikota Bogor. Ia mengatakan, dirinya akan menggunakan sepeda motor namun akan dititipkan di Stasiun Kereta Api Cilebut, “ Motor dinas saya akan dititipkan di Stasiun Cilebut, dan akan menggunakan kereta api menuju Stasiun kereta api Bogor. Selanjutnya saya berjalan kaki menuju Balaikota, “ tuturnya.
Sementara salah satu pegawai Pemkot yang tidak mau disebutkan namanya mengaku keberatan jika harus menggunakan kendaraan umum ke kantor karena harus mengeluarkan ongkos umum bulak balik Rp34 ribu.
“ Rumah saya di Cilendek Timur. Dari rumah harus naik ojek dengan ongkos ojek sekitar Rp10 ribu, disambung dua kali naik angkot ongkosnya Rp7000,- Jadi sebalik harus keluar ongkos Rp17 ribu, bulak- balik Rp34 ribu. “ tutur wanita yang bertugas di Dinas Kebersihan dan Pertaman (DKP)
Sedangkan Yayan salah satu Pegawai Pemkot lainnya mengaku akan tetap menggunakan sepeda motor ke kantor. “Biarlah kebijakan Wali Kota seperti itu saya berangkat dari rumah akan tetap menggunakan sepeda motor. “ kata dia.
Ia mengatakan, dirinya menggunakan sepeda motor ke kantor, karena sebelum ke kantor harus mengantarkan anak ke sekolah. “ Bagi saya repot kalau tidak menggunakan sepeda motor. Selain untuk mempercepat perjalanan,juga ongkos angkot yang sudah naik akibat dampak kenaikan BBM (Bahan Bakar Minyak). Kalau naik motor dengan mengisi bensin Rp20 ribu bisa untuk 2 atau 3 hari, “ tuturnya.
(bogornews)