Demi efisiensi manajemen serta peningkatan mutu pendidikan dan memangkas tingginya anggaran di sektor pendidikan, Pemkot Bogor melalui Dinas Pendidikan, akan melakukan merger terhadap sejumlah sekolah dasar negeri (SDN).
Pengabungan beberapa sekolah dalam satu lingkup ni, kini masih dikaji.Tak hanya itu, kompetisi tak sehat yang serng terjadi pada sekolah yang kebetulan berada dalam satu lingkup, juga menjadi alasan lain rencana merger ini.
Sekdakot Bogor, Ade Syarif Hidayat mengatakan, merger dilakukan untuk menunjang mutu pendidikan yang lebih baik di Kota Bogor.”Jaman saya masih Kepala Dinas Pendidikan, sudah saya lakukan sekolah digabung,”kata sekdakot Ade Syarif.
Ia menambahkan, saat ini ada sekitar 260 SDN di Kota Bogor dengan tenaga pengajar tetap yang sudah berstatus pegawai negeri sipil (PNS) 300 orang.”Kalau jumlah semua guru SDN di Kota Bogor ada 3.000 orang. Tapi baru PNS 300. Sisanya tenaga kontrak dan honorer. Nah dengan merger, kami harapkan, ada peningkatan kesejahteraan gurunya,”papar Ade.
Dirinya meminta kepada semua sekolah, agar tidak lagi melakukan pungutan ke siswa dengan dalil apapun.Pasalnya, semua biaya mulai dari buku, LKS dan lain-lainnya telah ditutupi dengan anggaran BOS dari nasional, propinsi dan Kota Bogor sendiri.
“Akan ada sanksi bagi sekolah negeri yang mencoba memungut uang dari siswa. Jangan cari keuntungan dengan memanfaatkan celah,” pintanya.
Kadis Pendidikan Kota Bogor, Edgar Suratman menuturkan, keberadaan SD Kawung Luwuk, Bogor Utara, Kota Bogor yang saling berdekatan, perlu digabungkan. Di lokasi tersebut terdapat SD Kawung Luwuk I, II, III dan IV. Untuk itu, pihaknya menilai sebaiknya SD Kawung Luwuk tersebut dijadikan satu nama, yakni SDN Kawung Luwuk saja.
Edgar menambahkan, rencananya ada 52 SD Negeri di Kota Bogor yang akan digabung.Penggabungan juga untuk memenuhi kebutuhan pengajar yang masih kurang di Kota Bogor.
Tenaga pengajar non PNS atau honorer diakui lebih banyak dari guru PNS.Untuk itu, penggabungan SD ini sangat perluan demi biaya tunjangan dan gaji guru cukup tinggi.
(poskota)