Ritual seks yang dilakukan peziarah di Makam Roro Mendut, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) ditentang oleh warga setempat. Bahkan agar tak lagi jadi tempat mesum, warga sengaja menghancurkan teras dan tembok yang mengelilingi cungkup makam.
Cungkup adalah bangunan rumah kecil yang menaungi makam. Saat detikcom mendatangi lokasi di Dusun Gandu, Desa Sendangtirto, Kecamatan Berbah, Sleman, DIY, Sabtu (6/12) sore, tampak jelas bekas teras yang hancur. Sisa-sisa lantainya tertutup dedaunan dan tanah yang basah.
“Dihancurkan sama anak-anak sini, belum ada setahun kok. Takut, kan haram,” ujar salah seorang warga asli setempat, Uci kepada detikcom.
Sedangkan menurut warga lainnya, Hardo, yang sudah 10 tahun tinggal di desa itu bercerita, ada seorang peziarah asal Solo yang ingin membangun kembali kawasan makam itu.
“Tapi sama warga sini nggak boleh, biar saja. Soalnya kalau bagus, nanti didatangi lagi,” kata Hardo.
Hardo mengatakan, seluruh peziarah yang datang ke makam itu adalah warga dari luar daerah. “Kalau warga sini sama sekali nggak ada yang ke situ,” imbuhnya.
Cungkup makam memang tampak tak terawat. Sudut-sudut dindingnya retak. Dan beberapa sisinya menghijau karena lumut.
Terdapat dua makam di dalam cungkup tersebut. Selain makam Roro Mendut, ada makam Pronocitro. Namun, dua nisannya ditumpuk sehingga tingginya mencapai sekitar 1 meter.
Di atas nisan, terdapat kelambu dari kain kafan putih. Meski di bagian luarnya cungkup telah hancur dan bagaikan lama tak tersentuh, namun sore itu di dalam cungkup tampak sisa-sisa ritual berupa bunga tabur yang masih segar ditaruh di atas selembar daun pisang
Seorang warga yang tinggal sejauh 50 meter dari makam, Eko mengaku masih ada saja yang datang ke makam itu. Salah satu ritual yang dipercaya menjadi syarat agar dikabulkannya permohonan adalah ritual seks.
“Iya ada (ritual seks). Tapi mboten kaliyan garwane nggih (Tapi bukan dengan istri atau suaminya, ya),” kata Eko.
Tak jelas asal usul makam itu dan bagaimana bisa disebut sebagai makam Roro Mendut dan Pronocitro. Para penduduk sekitar juga tak tahu.(detik.com)