melintas di kawasan Jl MH Thamrin-Medan Merdeka Barat dirasakan manfaatnya oleh para pesepeda. Tanpa adanya motor, mereka mengaku lebih leluasa mengayuh sepedanya.
“Lebih nyaman gowesnya. Biasanya motor kan serobot sana, serobot sini, membahayakan kami yang naik sepeda,” tutur seorang pesepeda, Hilman (35) di Jl MH Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis (18/12/2014).
Sementara menurut Hilman, pengendara mobil lebih teratur. Dirinya bisa mengayuh sepeda secara konsisten di sisi kiri jalan tanpa khawatir diserempet motor.
Hal tersebut juga diakui oleh pesepeda lain, Totok (39). Bagi pria yang setiap hari melintasi Jl Juanda-Medan Merdeka Barat-MH Thamrin ini, bersepeda menjadi sangat menyenangkan tanpa gangguan motor.
“Saya sering kaget kalau diklakson motor. Kita sudah minggir, masih aja mereka nglakson maksa lewat. Ya sering kesal juga sih,” tutur pria yang bekerja di salah satu gedung di kawasan Jl MH Thamrin ini.
Para pesepeda ini sepakat larangan motor melintas di Jl MH Thamrin-Medan Merdeka Barat diterapkan secara permanen. Namun masih ada fasilitas yang perlu ditambahkan, yaitu jalur khusus sepeda.
“Jalur khusus sepeda itu juga penting untuk keselamatan kami. Kalau bisa dibuatkan. Itu simpel kok tinggal ngecat saja,” tutur Totok.
Ini merupakan hari kedua penerapan larangan motor melintas di Jl MH Thamrin-Medan Merdeka Barat. Pantauan di sepanjang Jl MH Thamrin untuk kedua arah, lalu lintas tampak ramai lancar.
Bus-bus gratis yang disiapkan oleh Pemprov DKI Jakarta melintas rata-rata sekitar 10 menit sekali di setiap halte. Sebagian besar bus masih sepi penumpang.
(detik.com)