Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, melengkapi kawasan obyek wisata Pantai Parangtritis dengan ikon wisata bertuliskan, “Parangtritis” sebagai daya tarik wisatawan.
“Saat ini di Pantai Parangtritis telah ada ikon wisata baru, ikon ini bertujuan untuk menarik kunjungan wisatawan, dan dalam beberapa hari ini sudah dipakai untuk foto-foto para wisatawan yang berkunjung,” kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Bantul, Bambang Legowo, Senin (15/12/2014).
Menurut Bambang, ikon wisata pantai yang menjadi obyek wisata favorit wisatawan tersebut telah dibuat sekitar sebulan lalu dan belum lama selesai pembuatannya. Saat ini sering dimanfaatkan wisatawan pantai untuk mengabadikan gambar dengan pemandangan ikon.
“Ikon Parangtritis tersebut merupakan usulan dari anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) karena sebelumnya di pantai itu belum ada semacam ikon, untuk pembangunannya sendiri menghabiskan biaya sekitar Rp 190 juta dalam APBD Perubahan 2014,” katanya.
Bambang mengatakan, tulisan “Parangtritis” yang dibangun di kawasan pasir pantai sisi timur Pantai Parangtritis tersebut dengan ketinggian sekitar dua meter dan panjang sekitar 25 meter, sementara masing-masing hurufnya memiliki lebar kurang lebih 1,5 meter.
Ikon wisata tersebut, lanjut Bambang, terbuat dari logam galvanisasi yakni logam yang sudah dalam proses pemberian lapisan seng pelindung untuk besi dan baja yang bertujuan melindungi dari karat, sehingga diharapkan dapat bertahan jika kena air laut.
“Pada bagian bawahnya dicor beton agar tetap berdiri kokoh. Jadi ikon dirancang tahan terhadap korosi maupun karat, paling tidak ada jaminan dapat bertahan sekitar 1,5 tahun,” katanya.
Bambang berharap dengan ikon wisata Pantai Parangtritis tersebut bisa menjadi daya tarik dan kenangan bagi masyarakat yang berwisata ke obyek wisata itu, mengingat dengan kemajuan teknologi saat ini wisatawan selalu berfoto di tempat wisata.
“Sebelumnya kami ingin membuat ikon berupa patung, akan tetapi karena suatu sebab termasuk melihat di berbagai tempat, bahwa ikon wisata berupa tulisan banyak diminati wisatawan, maka kami buat tulisan itu,” katanya.
(tribunnews)