Angin kencang yang melanda Bogor dua hari terakhir, mengakibatkan 18 pohon berusia ratusan tahun di Kebun Raya Bogor (KRB) tumbang. Pihak KRB memutuskan, untuk sementara KRB ditutup untuk umum demi menghindari korban.
Tercatat, 14 pohon koleksi 4 pohon non koleksi roboh. Ada insiden lucu saat sejumlah wartawan media cetak dan elektronik meliput pohon tumbang di areal KRB Senin (1/12) siang. Saat sedang mengambil gambar pohon Kenari yang tumbang, tiba-tiba ratusan tawon menyerang beberapa wartawan.
Bahkan Kepala KRB Didik Widyamoko juga lari karena ikut diserang tawon. Ia bahkan menanggapi tawon tersebut sebagai petanda bagus bagi ekosistem KRB, “Indikator hutan yang sehat adalah adanya tawon,”kata Dikdik didalam KRB.
Pohon yang tumbang, rata-rata berdiamer 30 Cm. Pohon koleksi berusia ratusan tahun jenis Kenari, Amherstia. Sedangkan pohon non koleksi yang tumbang seperti bambu. Selain keropos dibagian dalam, ternyata pohon tua ini juga sudah mengalami keropos dibagian akarnya.
“Sementara kami tutup untuk umum hingga menunggu cuaca membaik. KRB di fungsikan untuk perawatan. Setiap hari 1000-1500 pengunjung (reguler), sedangkan setiap akhir pekan mencapai 4000 pengunjung,” kata Dikdik.
Tujuh wartawan diserang tawon hutan, dilarikan ke RS PMI Bogor. Salah satunya Responden Beritasatu TV, Heru Yustanto.
Insiden serangan tawon terjadi sekitar pukul 10:00. Saat itu rombongan wartawan bersama Kepala KRB meninjau satu pohon Kenari berusia 50 tumbang melintang di Jalan Kenari 2, komplek KRB. Tiba di lokasi, beberapa petugas KRB mengingatkan bahwa di sekitar area pohon tumbang ada sarang tawon, “Helmnya jangan dibuka mas, banyak tawon,” kata seorang petugas.
Beberapa wartawan tidak merespon peringatan ini. Hingga baru 10 menit meliput dilokasi, muncul romongan tawon.
Kepala KRB Didik, saat itu baru mulai wawancara menghentikan seksi tanya-jawab dan berlari menyelamatkan diri masuk ke truk sampah yang terparkir.
Heru, wartawan Beritasatu Tv yang saat itu tidak memakai helm, berusaha mengusir tawon dengan mengibas-ngibaskan jaket.
Karena terus diserang, Heru lalu berlari hingga akhirnya menceburkan diri ke kolam Bunga Teratai. “Pergelangan tangan dan kepala perih disengat tawon. Saya sudah disuntik antibiotik,”kata Heru.
(poskota)