Kabupaten Bandung nyaris lumpuh akibat banjir yang menggenang delapan dari 31 kecamatan yang ada. Sungguh perjalanan yang sulit untuk bisa menembus banjir yang menyergap hampir di seluruh akses masuk.
Mulai dari via Jalan Moch Toha, Jalan Buahbatu-Bojongsoang, Jalan Dayeuhkolot dan Baleendah.
Hampir dipastikan, warga yang akan keluar masuk harus terpaksa ‘nyemplung’. Untuk kemudian menggunakan berbagai armada seperti perahu, kretek atau becak.
Yang menggunakan kendaraan roda dua pun harus mengambil risiko motornya rusak saat dipaksa menerjang banjir yang tingginya ternyata melewati tinggi knalpot. Sementara kendaraan roda empat atau lebih, harus mengantre panjang dan stuck tanpa bisa kemana-mana selama berjam-jam sambil menunggu air surut.
Akibat banjir, kegiatan perekonomian di Kabupaten Bandung terganggu karena jalanan di banjir toko-toko dan pasar tutup.
“Kegiatan ekonomi terganggu karena pengiriman logistik terganggu. Bagaimana sulitnya menembus banjir ini,” tutur Sekda Kabupaten Bandung Sofian Nataprawira.
Kebutuhan bantuan yang menurut Sofian diperlukan yaitu perahu karet.
“Perahu karet kita butuhkan untuk membantu evakuasi dan pengiriman bantuan,” tuturnya.
(detik.com)