Jumlah korban tewas dari bencana tanah longsor di Banjarnegara, Jawa Tengah, masih terus bertambah. Per Senin (15/12/2014) malam, jumlah korban tewas sudah mencapai 56 orang.
“Berdasarkan data terbaru Posko Tanggap Darurat Bencana Longsor di Banjarnegara dilaporkan bahwa hingga Senin pukul 18.30 WIB tercatat 56 orang tewas akibat longsor di Dusun Jemblong, Banjarnegara,” kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho di Jakarta, Senin.
Dari jumlah tersebut, lanjut Sutopo, enam jenazah belum dapat diidentifikasi. Sepanjang Senin, kata dia, petugas penyelamat mendapati tambahan 17 jenazah dengan empat di antaranya adalah anak-anak. Hingga Senin petang, 52 orang dinyatakan masih hilang.
“Cuaca hujan dan mendung gelap menyebabkan pencarian dihentikan pada pukul 15.30 WIB hari ini. Beberapa kendala pencarian korban adalah hujan yang dapat memicu longsor susulan, lumpur tebal, wilayah yang tertimbun longsor cukup luas, kondisi tanah masih labil dan posisi korban yang tersebar karena sebagian korban terseret material longsoran,” papar Sutopo.
Kementerian Pekerjaan Umum, imbuh Sutopo, telah mengerahkan 12 alat berat untuk keperluan penanganan bencana ini. Alat-alat ini masih difokuskan penggunaannya untuk membersihkan jalan dari material longsoran. “Pencarian korban akan dilanjutkan besok (Selasa, 16/12/2014),” ujar dia.
Lokasi pencarian, menurut Sutopo akan difokuskan di dua lokasi, yaitu di bagian atas perkampungan yang sebelumnya terdapat 8 rumah, hingga jalan raya; serta bagian bawah yang sebelumnya merupakan lokasi dari 35 rumah warga.
“Masyarakat diimbau untuk selalu waspada dan meningkatkan kesiapsiagaan. Puncak hujan diperkirakan akan meningkat hingga Januari mendatang,” tambah Sutopo. Pola kejadian longsor, kata dia, pada umumnya terjadi pada Januari hingga Februari, seiring peningkatan curah hujan di Indonesia.
(kompas)