Desain Stasiun Tanah Abang akan dibuat semakin simpel. Saat ini, desain baru tersebut baru dalam tahap perizinan dari PT Kereta Api Indonesia kepada Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Executive Vice Presicent Pemugaran, Perawatan Bangunan Stasiun dan Desain Arsitektur PT Kereta Api Indonesia (KAI) Ella Ubaidi, mengatakan, desain stasiun akan diubah yaitu posisi pintu masuk (gate in) dan pintu keluar (gate out).
“Sebelumnya gate in di atas, nantinya gate in akan dibuat di bawah, di posisi gate out yang sekarang,” ujar Ella saat dihubungi, Senin (19/1/2015).
Desain baru tersebut, kata Ella, akan segera diwujudkan bila izinnya perombakan stasiun sudah keluar. Perombakan desain stasiun juga akan menunggu kejelasan pembangunan Jembatan Penyebrangan Orang (JPO) yang akan dibangun oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta di stasiun tersebut sebagai gate out.
“Kalau JPO itu kan kewenangan Pemprov DKI, kalau PT KAI hanya untuk perombakan stasiunnya saja. Jadi harus tunggu kejelasan dari Pemrov DKI,” tutur Ella.
Ella menjelaskan, desain yang simpel artinya PT KAI akan mengedepankan kenyamanan penumpang. Tidak akan ada banyak ruangan di dekat gate in dan gate out. Sebaliknya, akses untuk masuk dan keluar stasiun akan dibuat lebih banyak dengan memasang lebih banyak mesin tap.
“Hanya akan ada loket dan gate in di akses masuk stasiun. Nantinya kami juga akan pasang 12 mesin di masing-masing gate in dan gate out,” jelas Ella.
Perubahan desain Stasiun Tanah Abang sejatinya sudah diwacanakan sejak beberapa waktu lalu mengingat pentingnya pengubahan akses keluar stasiun. Namun, sudah dua kali Pemprov DKI melalui Dinas perhubungan gagal melakukan lelang.
Perubahan akses keluar stasiun penting guna mengurai kemacetan yang selalu terjadi di Jalan Jatibaru. Setiap harinya jalan tersebut selalu dipenuhi angkutan umum dan ojek yang menunggu penumpang kereta yang keluar. Maka ke depannya, gate out akan dibuat menjadi JPO yang diarahkan menuju Pasar Tanah Abang Blok G dan menuju Cideng, Jakarta Pusat.
(kompas.com)