Tujuh rumah masyarakat di Kampung Cikoneng Efek, Kelurahan Babakan Madang, Kecamatan Sukamakmur, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, tertimbun tanah longsor karena kondisi tanah yang labil dan curah hujan yang tinggi.
“Longsor yang terjadi di Cikoneng Efek merusak beberapa rumah warga tetapi tidak ada korban jiwa,” kata Kepala Sub-Bidang Logistik pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor Budi Aksomo di Sukamakmur, Kamis.
Ia mengatakan BPBD Kabupaten Bogor mengimbau kepada masyarakat agar tidak kembali ke rumahnya sebelum ada perintah. Tetapi dalam peristiwa tersebut ada sekitar 30 Kepala Keluarga yang diungsikan ke lokasi yang lebih aman.
“BPBD sudah menurunkan tim untuk melakukan evakuasi warga dan menurunkan bantuan logistik kepada korban longsor,” katanya.
Ia menjelaskan Kampung Cikoneng Efek, Kelurahan Babakan Madang, Kecamatan Sukamakmur, Kabupaten Bogor adalah lokasi zona rawan longsor saat hujan lebat mengguyur wilayah tersebut. Karena kondisi tanah yang curam dan labil dan selalu turun ke tempat yang lebih rendah akibat air hujan.
Namun, kata dia, BPBD Kabupaten Bogor sudah memasang alat sistem peringatan dini longsor yang dinamakan Landslide Early Warning System (LEWS). Alat ini berguna untuk memberikan peringatan dini jika terjadi pergerakan tanah yang berpotensi longsor dengan cara mengeluarkan bunyi alarm.
“Alat LEWS ini, sudah dipasang di beberapa titik rawan longsor di Kabupaten Bogor,” katanya.
Ia mengimbau kepada masyarakat yang tinggal di zona rawan longsor agar waspada selama musih penghujan di Kabupaten Bogor. Diprediksikan hujan ringan, sedang dan deras akan terus terjadi sampai Maret 2015.
“Saat ini, wilayah Kabupaten Bogor masuk dalam masa siaga bencana longsor dan banjir dengan melakukan pencegahan sejak dini agar tidak ada jatuh korban saat terjadi bencana,” katanya.
Salah satunya, kata dia, dengan menyiagakan personil siaga satu bencana BPBD Kabupaten Bogor untuk penyelamatan evakuasi korban bencana alam, memasang alat LEWS dan memberikan imbauan peringatan bencana sejak dini kepada masyarakat agar waspada saat musim hujan terjadi di Kabupaten Bogor.
Untuk sementara ini masyarakat di wilayah Kampung Cikoneng Efek hanya dievakuasi ketempat yang lebih aman. Belum ada rencana relokasi tempat tinggal warga ke lokasi lain. Kini BPBD Kabupaten Bogor sedang melakukan analisa apakah masyarakat yang berada di zona rawan longsor seperti di Kampung Cikoneng Efek akan di relokasi ketempat yang lebih aman.
“Masih dalam tahap analisa. Tetapi jika memang hasil analisa warga harus direlokasi maka harus direlokasi agar bisa mencegah jatuhnya korban jiwa saat bencana datang,” katanya.
Sementara itu, Mista korban longsor mengatakan akibat longsor tersebut beberapa ruas jalan desa sempat tertutup tanah longsor. Tetapi warga secara gotong royong dan sudah melakukan pembersihan dan kini jalan tersebut sudah dapat dilalui kendaraan.
Sedangkan di Kampung Cikoneng Efek, kata dia, saat ini masih terisolir tetapi sudah mendapatkan bantuan dari BPBD Kabupaten Bogor. Karena reruntuhan material tanah longsoran yang mencapai ketinggian lima meter.
“Warga berharap adanya perhatian pemerintah agar mereka terhindar dari bencana longsor. Karena kami setiap saat selalu waspada saat curah hujan tinggi di sini ,” katanya.
Ia mengatakan rumah warga yang tinggal di rawan bencana tanah longsor khususnya di Kampung Cikoneng Efek mendapatkan perhatian khusus. “Kalau memang harus direlokasi ketempat yang lebih aman. ya direlokasi sebelum jatuh korban,” katanya.
(bogornews)
activate javascript