Rencana optimalisasi Terminial Baranangsiang Bogor kembali ditentang. Selasa siang, ratusan orang dari Komunitas Pengguna Transportasi Baranangsiang (KPTB) bersama sejumlah elemen mahasiswa demo di Balai Kota Bogor dan Gedung DPRD Kota Bogor. Mereka menolak pengosongan dan revitalisasi Terminal Baranangsiang yang dilengakpai mal dan hotel.
Aksi mereka diawali dengan menggelar orasi sambil membentangkan sejumlah spanduk di pintu keluar Terminal Baranangsiang. Kemudian massa long march menuju Gedung DPRD dan Balaikota Bogor sambil membentangkan spanduk di antaranya berbunyi,” Warga Bogor menolak mall, hotel dan sejenisnya sebagai fasilitas penunjang Terminal Baranangsiang.”
Aksi massa ini dipicu adanya kabar dalam waktu dekat pemkot mengosongkan Terminal Baranangsiang. “Kami selaku warga komunitas terminal yang setiap hari berada di terminal, tidak pernah dilibatkan dalam rencana pengosongan. Kami tolak pengosongan tanpa sosisalisasi sebab itu pelanggaran,” kata Ketua KPTB Tedi Irawan.
Selaian itu, pihaknya tetap menolak revitalisasi terminal dilengkapi dengan hotel dan mall, sebab akan mematikan usaha rakyat kecil seperti tukang semir, penjual asogan, penjual koran dan sebagainya. “Kami mendesak pemkot tidak merevitalisasi, melainkan merenovasi terminal agar lebih layak dan fungsi sepenuhnya merupakan terminal. Kami akan tanyakan masalah ini ke Walikota Bogor,” katanya.
Aksi massa ini disambut Walikota Bima Arya yang kemudian membantah adanya kabar pengosongan terminal dalam waktu dekat ini. “Beluam ada renacan pengosogan. Pemkot Bogor masih melakukan kajian bersama pengembang PT PGI dalam merevitalisasi terminal. Belum ada keputusan. Revitalisasi terminal bisa jadi atau tidak,” tegsanya.
Menurutnya, setelah pengkajian selesai, pemkot harus siap dengan semua konsekuensi terkait dibangun atau tidaknya terminal. “Opsi pertama, bila pemkot menolak, maka kami harus siap digugat ganti rugi oleh pengembang.Sebaliknya jika dibangun, kami pastikan harus bisa mengkomodir semua keinginan, seperti pengusaha bus dan komunitas terminal,” katanya.
Setelah puas mendapat penjelasan Walikota Bogor Bima Arya, massa lalu membubarkan diri. “Kita akan pantau terus. Jika penjelasan Walikota tak seuai dengan janjinya, akan kita tolak,” ucap seorang anggota KPTB.
(Poskota)