Kota Jakarta belum lama ini mendapatkan predikat lagi dari sebuah survei yang dikeluarkan oleh lembaga International Women’s Travel Center. Jakarta dinyatakan sebagai kota sebagai tujuan wisata yang tidak aman.
Menanggapi hal ini, Polda Metro Jaya mengimbau kepada para perempuan yang berpergian untuk lebih memproteksi dirinya sendiri.
“Para perempuan harus dapat menjaga keselamatan diri, caranya yaitu meminimalisasi menunjukkan barang-barang mewah yang mengundang tindak kejahatan,” kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Martinus Sitompul di Jakarta, Rabu (25/2/2015).
Martinus mencontohkan, seperti penggunaan perhiasan berlebihan atau mengeluarkan alat komunikasi seperti handphone terlalu sering saat berada di kendaraan umum. “Intinya lebih waspada dengan lingkungan sekitar, barang-barang harus dijaga dengan baik,” kata dia.
Sementara itu, dilansir dari Dailymail, untuk menghindari tindak asusila, Julie Kreutzer, pemiliki website International Women’s Travel Center, mengatakan, setiap orang terutama perempuan memiliki hak untuk dilindungi dari kejahatan. Bagi perempuan yang hendak berpergian disarankan untuk tidak pergi sendirian.
Jakarta dikategorikan tidak aman bagi perempuan karena tingkat kejahatan pada perempuan sangat tinggi. Dalam data yang dikeluarkan International Women’s Travel Center, Jakarta termasuk dalam 16 kota dari penjuru dunia yang sangat berbahaya bagi perempuan.
Kota tersebut diantaranya, Bogota (Colombia), Mexico City (Mexico), Lima (Peru), New Delhi (India), Jakarta (Indonesia), Buenos Aires (Argentina), Kuala Lumpur (Malaysia), Bangkok (Thailand), Moscow, (Rusia), Manila (Filipina), Paris (Perancis), Seoul (Korea Selatan), London (Inggris), Beijing (Tiongkok), Tokyo (Jepang), New York (Amerika Serikat).
Kota-kota itu dianggap rawan kejahatan terhadap perempuan karena terlalu sering terjadinya kejahatan asusila, seperti meraba, ucapan pelecehan, bahkan perkosaan.
(Kompas)