Selain itu, perusahaan Robovac Malaysia juga dituntut untuk segera menyampaikan permintaan maaf kepada publik melalui 3 (tiga) surat kabar terbesar di Malaysia dengan ukuran tidak kurang dari setengah halaman. Demikian rilis dari KBRI Kuala Lumpur seperti yanag dilansir merdeka.com, Rabu (4/2/2015).
Dalam somasi tersebut, pihak Lawyer Shamsuddin % Co memberikan batas waktu selama 7 hsri kepada perusahaan Robovac sejak somasi dilayangkan untuk memberikan tanggapan dan apabila dalam waktu 7 hari perusahaan tidak memberikan tanggapan maka KBRI akan mengambil langkah hukum selanjutnya sesuai dengan undang-undang Malaysia.
Pada tanggal 4 Februari 2015 retainer lawyer KBRI dan staf telah mendatangi kantor perusahaan pemasang iklan namun kantor tersebut didapati dalam keadaan tutup, gelap dan tidak ada aktivitas sama sekali.
Tidak diketahui mengapa kantor tersebut tutup. Selain tutup, banner iklan juga telah diganti dan tidak dijumpai lagi iklan yang dipermasalahkan.
Langkah somasi ditempuh oleh KBRI Kuala Lumpur mengingat iklan tersebut sangat provokatif, diskriminatif dan juga merendahkan martabat rakyat Indonesia.
Sebelumnya KBRI Kuala Lumpur juga telah mengirimkan nota protes kepada Kementerian Luar Negeri Malaysia dan melaporkan secara resmi permasalahan ini ke Kantor Kepolisian Wilayah Selangor.
(Galamedia)
