Dimulainya pembangunan Tol Bogor-Ciawi-Sukabumi (Bocimi) memicu pemilik lahan yang belum dibebaskan menaikan harga tanahnya. Harga tanah yang ditawar Tim Pembebasan Tanah (PTT) dari Kementerian Pekerjaan Umum Rp700 ribu per meter ditolak warga yang minta dinaikkan Rp3 juta semeter.
Ketua TPT Kementerian PU Bambang Suharto mengungkapkan, kendala utama dalam pembangunan megaproyek Tol Bocimi adalah pembebasan lahan yang kebanyakan masih berada di Kecamatan Bogor Selatan. “Selain minta harga pembebasan lahan selangit, juga banyak nama dalam satu bidang tanah sehingga tidak jelas siapa pemilk sah tanah itu,” katanya, Selasa.
Sejak megaproyek ini didengungkan 2007 lalu, petugas TPT sudah menawar lahan warga Rp300 ribu per meter. Seiring inflansi dan harga lahan di Kecamatan Bogor Selatan terus merangkak naik, TPT juga menaiklan harga sampai tiga kali dan terakhir Rp700 ribu per meter. “Namun tawaran ini masih ditolak. Sebab itu kami minta Pemkot Bogor turun tangan membantu,” ujarnya.
Sejumlah warga di Kampung Harjasari RT 01/05, Kelurahan Harjasari, Kecamatan Bogor Selatan yang lahan terkena megaproyek mengaku, lamanya proses pembebasan lahan hingga 17 tahun membuat warga tak mau begitu saja percaya dengan TPT.
Warga, lanjutnya terpaksa jual ke calo lantaran untuk bayar utang setelah membeli lahan baru buat tempat tinggalnya. “Padahal tim mengajukan tawaran Rp 350 ribu per meter. Lantaran terlalu lama pembayaran, bukannya untung, tapi banyak ruginya. Kami tak mau seperti nasib tetangga kami terulang. Apalagi kini pembangunan Bocimi dimulai, kami siap melepas lahan antara Rp2 juta-Rp3 juta per meter,” ujarnya.
Ketua RW 05 Kelurahan Harjasari, Sugandi, mengakui sejauh ini tidak pernah ada titik temu antara TPT dengan warga. “Kami tetap bertahan Rp3 juta, sebab untuk membeli lahan baru buat tempat tinggal di sekitar sini, harganya sudah mencapai Rp2 jutaan per meter,” katanya seraya menyebutkan di kelurahan ini terdapat 45 warga yang bertahan di angka Rp3 juta.
Sekda Kota Bogor, Ade Syarip Hidayat, mengtakan masih ada sekitar 12 persen lahan di Kota Bogor yang terkena megaproyek ini yang belum dibebaskan. “Kami sudah berupaya membantu, tapi TPT juga harus menaikan tawarannya. Harga Rp700 per meter memang tak cukup untuk membeli lahan di Kelurahan Harjasari. Kita berharap ada pertemuan lagi antara pemilik lahannya dengan tim,” katanya.
(Poskota)