Pengusaha asal Bandung Arifin Panigoro menyumbangkan 100 mesin pengolahan sampah untuk warga Kota Bandung melalui Yayasan Solusi Bandung Bersama. Dengan 100 mesin tersebut diharapkan bisa mengurangi 15 ribu liter sampah per hari.
Wali Kota Bandung Ridwan Kamil berharap dengan adanya biodigester tersebut bisa menjadi budaya baru pengelolaan sampah di Kota Bandung
“Hari ini kita melakukan serah terima biodigester yang disumbangkan oleh Pak Arifin Panigoro. Jumlahnya 100 dari komitmen 1.000,” ujar pria yang akrab disapa Emil tersebut di Plaza Balai Kota Bandung, Jalan Wastukancana, Minggu (21/2/2015).
Menurut Emil kapasitas satu biodigester tersebut terbilang cukup efisien yakni bisa menampung sampah organik sebanyak 150 liter.
“Kira-kira sampah dari 15 rumah bisa ditampung di situ. 100 biodigester dikali 150 liter, kira-kira 15 ribu liter sampah yang bisa dikurangi. Mulai sekarang kita mulai budaya baru sampah habis di tempat,” ucap Emil.
Lewat biodigester, lanjut Emil, sampah bisa diolah menjadi gas dan cairan yang bisa dipakai sebagai pupuk.
“Hasilnya jadi pupuk, cairan panasnya jadi gas. Ini akan melengkap teknologi biodigester yang nanti akan diberikan oleh Jepang. Kalau di Jepang kan bisa jadi listrik, ini jadi gas,” terang Emil.
Setelah mendapat hibah biodigester tersebut, lMenurut Emil, saat ini pihaknya tinggal mengedukasi masyarakat Bandung agar lebih bijak mengelola sampah.
“100 mesin ini disebar di lokasi percontohan yang merata di seluruh Bandung. Minimal 1 kecamatan 3 percontohan. Dan ini bukan hibah ke saya, tapo ke kepada masyarakat.
Sementara itu Arifin Panigoro mengatakan pihaknya ingin membantu menyelesaikan permasalahan sampah di Kota Bandung melalui bantuan alat pengolahan sampah Biodigester.
“Semoga bisa terlaksana dengan ini, karena menyelesaikan sampah itu enggak gampang,” kata Arifin.
Arifin berharap 100 biodigester tersebut bisa menjadi contoh budaya baru di Bandung. Bukan tidak mungkin jika sukses, pihaknya mau menambah bantuan hingga 1.000 mesin biodigester.
“Ini satu unitnya 10 jutaa. Sekarang baru 100 buah. Kalau sudah baik bisa 1.000 sampai 10 ribu,” tandasnya.
Dalam kesempatan tersebut, Arifin, Emil dan istrinya Atalia Kamil langsung menyaksikan demo masak dengan menggunakan gas yang dihasilkan oleh biodigester. Bahkan pengamat kuliner Bondan Winarno juga hadir dan ikut mencicipi hasil makanan yang dimasak memakai gas dari sampah organik. (detik.com)