Apartemen khusus untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) berkonsep “Transit Apartment” mulai dibangun sekitar Juli-Agustus 2015. Apartemen rakyat yang diprioritaskan untuk warga Kota Bandung tersebut dibanderol dengan harga murah, disesuaikan dengan pendapatan MBR.
Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil, mengatakan harga satu unit apartemen rakyat akan dibanderol senilai Rp 50 juta. Satu unit apartemen tersebut nantinya dapat dicicil Rp 450.000 per bulan.
“Dengan cicilan Rp 450.000 per bulan, MBR sudah bisa mendapatkan satu unit apartemen seluas 24 meter persegi,” ungkap Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil, saat ditemui di Balai Kota Bandung, Senin malam (2/3/2015).
Harga murah tersebut berkat subsidi pemerintah. Dengan nilai investasi sekitar Rp 300 miliar-Rp 400 miliar, sumber pembiayaan akan berasal dari BPJS Ketenagakerjaan, APBN, dan pengembang. Untuk pengembang sendiri, porsi pembiayaannya hanya sebesar 20 persen dari total nilai investasi.
“Kita akan lakukan lelang untuk tentukan pengembang yang mau menggarap proyek ini,” lanjut Emil.
Selain itu, subsidi juga berasal dari harga per unit apartemen. Emil menjelaskan subsidi akan disilangkan antara masyarakat kelas menengah ke atas, kelas menengah, dan MBR berdasarkan harga pasar.
“Harga murah ini juga datang dari subsidi silang karena dari satu apartemen, ada sepertiga unit yang di atas harga pasar, sepertiga sesuai harga pasar, dan sepertiga lagi di bawah harga pasar,” tandas Emil.
Hindari spekulasi
Agar tak terjadi praktik spekulasi, Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung bekerjasama dengan Universitas Padjadjaran membuat tim khusus yang akan menentukan kriteria penghuni apartemen. Selain itu, konsep apartemen juga dibuat agar sesuai dengan targetnya yang berasal dari kalangan MBR.
“Selain penentuan kriteria pembeli, kami juga hanya akan menyediakan parkir motor. Kalaupun ada parkir mobil, penghuni harus beli lahan lagi. Kalau memang dia punya mobil kan berarti dia mampu, berarti dia harus beli lahannya untuk parkir mobil. Kami juga akan prioritaskan apartemen rakyat ini untuk warga Kota Bandung,” tambah Emil.
Rencananya pada tahun 2015 ini, pembangunan akan difokuskan pada tiga lokasi, yaitu di Jalan Jakarta, Kiaracondong, dan Rancacili.
“Kami sudah menyiapkan 10 sampai 12 lokasi untuk apartemen rakyat. Tahun ini yang dibangun kemungkinan ada di tiga lokasi, yaitu di Jalan Jakarta, Kiaracondong, dan Rancacili,” sebut Emil.
(Kompas)