Investigasi untuk mencari penyebab jatuhnya pesawat Germanwings bernomor penerbangan 4U9525 di Pegunungan Alpen, Perancis, Selasa (24/3), berdasarkan perekam suara kokpit (CVR), menghasilkan kesimpulan mengejutkan.
Kopilot diduga kuat dengan sengaja menjatuhkan pesawat.
Jaksa Marseille Brice Robin kepada pers di Paris, Kamis (26/3), mengatakan, saat kejadian, kopilot Andreas Lubitz (28) berada sendirian di dalam kokpit.
Dia dengan sengaja menurunkan pesawat dari ketinggian jelajah 38.000 kaki (sekitar 11.500 meter) ke 6.175 kaki (1.882 meter).
Pada ketinggian terakhir itu, pesawat Airbus A320 dalam perjalanan Barcelona, Spanyol, menuju Duesseldorf, Jerman, menghantam gunung. Sebanyak 144 penumpang dan 6 awak pesawat tewas seketika.
Berdasarkan CVR, pilot meminta kopilot mengambil kendali sementara dan ia keluar kokpit. Saat akan kembali ke kokpit, kopilot tidak bersedia membuka pintu meski pilot telah menggedor-gedor pintu.
”Dia sengaja menjatuhkan pesawat tersebut,” kata Robin.
Namun, Robin tak menyebut tindakan ini ada kaitannya dengan teroris atau tidak. Dia juga tak bisa memastikan apakah ini tindakan bunuh diri.
Informasi resmi dari tim penyelidik ini disampaikan setelah laman harian The New York Times mengungkap tentang penguncian kokpit.
Mengutip sumber investigator, harian itu mengungkapkan, dalam rekaman suara terdengar seseorang mencoba masuk kokpit. ”Kemudian, dia memukul-mukul pintu lebih kuat dan tak ada jawaban,” begitu tulis koran tersebut.
Robin mengatakan, rekaman menunjukkan, para penumpang tidak mengetahui apa yang terjadi hingga detik-detik terakhir jatuhnya pesawat. Suara teriakan para penumpang baru terdengar sesaat menjelang pesawat jatuh.
Jaksa Robin beralasan, pengungkapan yang cepat ini diperlukan demi keluarga korban. ”Keluarga korban berhak mendapat penjelasan dari jaksa penyidik,” ujarnya.
Direktur Eksekutif Lufthansa Carsten Spohr mengatakan ”tidak bisa berkata-kata” mendengar temuan tim investigator.
Adapun Menteri Perhubungan Jerman Alexander Dobrindt menilai temuan penyidik Perancis ini masuk akal. ”Berdasarkan informasi terbaru, kami menyimpulkan kapten secara aktif dihalangi untuk menuju kokpit,” katanya.
Petugas penyelamat masih mencari kotak hitam kedua, perekam data penerbangan (FDR), yang akan membantu memastikan penyebab kecelakaan. Robin mengatakan, proses mencocokkan DNA penumpang telah dilakukan.
Perdana Menteri Spanyol Mariano Rajoy mengatakan sangat terguncang dengan temuan itu. ”Hati kami sepenuhnya bersama keluarga korban,” ucapnya. Sebanyak 50 warga Spanyol tewas dalam insiden itu.
(Tribunnews)