Kawasan seputar Istana Bogor dan Jalan Kapten Muslihat merupakan kawasan tertib berlalu lintas. Namun sangat disayangkan, jalur yang harusnya steril dari ragam pelanggaran malah menjadi lokasi yang paling banyak terjadinya pelanggaran lalu lintas di Kota Bogor. Mulai dari angkutan umkum (angkot) yang berhenti sembarangan hingga banyaknya pengendara motor yang tidak menggunakan helm bisa ditemukan di kawasan jantung Kota Bogor ini. Bukan hanya itu, jalur tertib lalu lintas ini juga memiliki pendestrian khusus untuk pejalan kaki, namun nyatanya malah beralih fungsi menjadi lahan parkir liar dan lapak bagi pedagang kaki lima (PKL) untuk berjualan. Tentu hal ini membuat resah warga Bogor dan para wisatawan yang berkunjung ke Kota Hujan. Banyak dari mereka yang menilai Dinas Lalu lintas Angkutan Jalan (DLLAJ) dan petugas kepolisian cuek akan banyaknya pelanggaran yang terjadi di kawasan tertib lalu lintas. “Banyak orang parkir dengan santainya di bawah plang tanda larangan parkir, di pinggir jalan pula. Ya, gimana Bogor enggak mau macet,” jelas Irwandi salah seorang pengguna jalan kepada heibogor.com, Rabu (18/03/15). Hal yang sama juga diutarakan oleh seorang pelajar SMA Negeri Bogor, Fahmi Putra yang mengatakan tidak adanya ketegasan pihak terkait membuat para pelanggar tak jera. “Para pelanggar itu harusnya dikasih tindakan tegas, biar jera. Ini kawasan tertib lalu lintas yang tidak tertib,” pungkasnya. Pantauan heibogor.com di lokasi pun membuktikan banyaknya pelanggaran yang dilakukan oleh pengendara, namun akibat tidak adanya petugas yang berjaga membuat pelanggar bertindak seenaknya.
(Heibogor)