Pengadilan Mesir resmi menyatakan kelompok militan Hamas sebagai organisasi terorisme. Pernyataan ini menuai protes dari Hamas yang bermarkas di wilayah Palestina.
Seperti dilansir CNN, senin (2/3/2015), pengadilan urusan darurat Mesir mendasarkan putusannya ini pada klaim yang menyebut bahwa Hamas mendukung militan yang mendalangi serangan teror di wilayah Semenanjung Sinai, Mesir, yang beberapa bulan terakhir terus dilanda konflik.
Hamas yang mendominasi di wilayah Gaza ini, memang tidak memiliki hubungan baik dengan pemerintah Mesir sejak pelengseran Mohammed Morsi dari kursi kepresidenan pada tahun 2013 lalu. Morsi merupakan figur Ikhwanul Muslimin yang memiliki hubungan erat dengan Hamas.
Setelah Morsi lengser, otoritas Mesir menyatakan Ikhwanul Muslimin sebagai organisasi terorisme pada Desember 2013 dan mengadili para pemimpin dan tokoh Ikhwanul Muslimin atas dakwaan mendukung terorisme.
Menanggapi putusan pengadilan Mesir ini, Hamas mengecam keras. “Ini putusan yang mengejutkan dan berbahaya yang menargetkan rakyat Palestina,” sebut juru bicara Hamas, Fawzi Barhoum dalam konferensi pers.
“Putusan ini akan mengontaminasi reputasi Mesir secara langsung,” imbuhnya.
Sayap militer Hamas, Al-Qassam Brigades juga ditetapkan sebagai organisasi terorisme oleh pengadilan yang sama pada bulan lalu.
Selama bertahun-tahun, Mesir memainkan peran besar bagi perundingan damai antara Israel dengan faksi-faksi Palestina, karena Mesir dianggap sebagai pihak yang netral oleh kedua pihak. Dengan adanya putusan pengadilan ini, bisa jadi posisi Mesir sebagai penengah akan terganggu.
Selain Mesir, AS dan Uni Eropa juga telah menetapkan Hamas sebagai organisasi terorisme.(detik.com)