Sebanyak 11 tim direkomendasikan oleh Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) layak tampil pada kompetisi Indonesia Super League (ISL) 2015 yang rencananya digulirkan 4 April. Ketua BOPI Noor Aman mengatakan, berdasarkan verifikasi yang dilakukan saat ini tinggal tujuh tim yang belum memenuhi semua persyaratan yang diajukan demi mendapatkan rekomendasi.
“Hasil verifikasi sudah kami laporkan ke Menpora Imam Nahrawi. Menpora menyambut baik laporan kami. Selanjutnya tinggal menunggu pengambilan keputusan mengenai rekomendasi pada 28 Maret nanti,” katanya di Jakarta, Rabu (25/3/2015).
Menurut dia, 11 tim yang dinyatakan layak untuk turun di kompetisi tertinggi di Tanah Air itu adalah Semen Padang, Sriwijaya FC, Persib Bandung, Persija Jakarta, dan Persipura Jayapura. Kelima tim ini masuk kategori A atau kelengkapannya lebih dari 75 persen.
Selanjutnya adalah PSM Makassar, Bali United, Barito Putera, Persiba Balikpapan, Pusamania Borneo, dan Persiram Raja Ampat. Keenam tim ini tinggal menyisakan beberapa persyarakat kecil yang bisa dilakukan kemudian.
Adapun tujuh tim yang belum memenuhi persyaratan BOPI terbagi beberapa kelompok. Kelompok pertama adalah Persela Lamongan, Mitra Kukar, Gresik United, dan Perseru Serui. Keempat tim sejauh ini belum direkomendasi karena belum menyerahkan laporan pajak 2014 atau tahun-tahun sebelumnya.
Selanjutnya Pelita Bandung Raya yang masih terkendala dengan pajak. Selain itu, tim yang saat ini dikabarkan bermasalah dengan keuangan ini belum memiliki kontrak stadion yang akan digunakan untuk musim kompetisi tahun ini.
“Ada dua tim yang persoalannya cukup pelik yaitu Persebaya dan Arema. Keduanya terkendala dokumen legalitas, laporan keuangan, laporan pajak, hingga pelunasan gaji pemain musim lalu,” tambah Noor Aman.
Sementara itu, Sekjen BOPI Heru Nugroho menjelaskan, terkait dengan masalah pajak pihaknya akan melakukan konsultasi dengan Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum Kemenkumham.
“Hasil konsultasi itulah yang akan menjadi dasar pengambilan keputusan soal rekomendasi secara keseluruhan. Intinya, kami ingin agar kompetisi ini betul-betul dikelola secara profesional dan diikuti oleh klub-klub yang memang profesional,” katanya.
Selain memverifikasi tim calon peserta ISL, BOPI juga melakukan verifikasi terhadap PT Liga Indonesia selaku operator kompetisi. Hal ini dilakukan demi pemenuhan hak-hak dari tim termasuk pemberian hak komersial.
(Tribunnews)