Kota Depok belum layak disebut Kota Sehat. Pasalnya, indikator kota sehat belum dipenuhi baik secara fisik infrastruktur maupun psikologis penghuninya.
Hal itu diungkap aktivis M.Fajrussalaam, anggota Forum Komunitas Hijau (FKH) Depok dan Roy Pangharapan , Ketua Dewan Kesehatan Rakyat (DKR) Depok. “Kota Sehat itu terkait kenyamanan penghuninya, mulai lingkungan rumah, sosial, hingga fasilitas kesehatan,” ujar Fajrussalaam, koordinator Hari Bumi (Earth Hour) Depok itu kemarin.
Hal senada diungkap Roy. Ia mencontohkan masih adanya diskriminasi pelayanan kesehatan antara si-miskin dan kaya terutama terkait program Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda) di rumah-rumah sakit di antaranya RSUD. “Memang sudah ada perbaikan pelayanan kesehatan tetapi belum berarti Depok sudah layak disebut Kota Sehat.” ujarnya.
Menanggapi hal itu, Walikota Nur Mahmudi Ismail mengisyaratkan Depok menuju Kota Sehat. “Dari sembilan indikator Kota Sehat, Depok sudah masuk evaluasi empat indikator (dengan anugerah Swastisaba Wiwerda), setelah meraih anuegerah Swastisaba Padapa pada November 2013,” ujarnya didampingi Kepala Bappeda, Drg Hardiono selaku ketua Tim Pembina Kota Sehat.
(Poskota)