Selain soto kuning dan asinan sayuran dan buah, Bogor juga punya hidangan khas untuk sarapan. Doclang, sajian ketu[at dengan tahu plus saus kacang ini cukup mengenyangkan dinikmati di pagi hari. Harganya juga terjangkau.
Jika mengunjugi daerah Bogor di pagi hari, Anda akan melihat banyak orang menikmati sarapan di gerobak atau lapak doclang. Hidangan ini tak terlalu berat, juga porsinya tak terlalu banyak, jadi pas untuk sarapan.
Isi seporsi doclang adalah lontong yang dibungkus daun patat, kupat tahu khas Bogor, kentang goreng, telur rebus, serta siraman bumbu kacang kental dan kecap manis. Ada juga yang menambahkan bawang goreng dan kerupuk.
Doclang juga sekilas mirip dengan kupat tahu. Tapi, ternyata lontong untuk doclang atau dalam bahasa daerah setempat pesor inilah yang membuatnya agak berbeda. Lontong ini dimasak dengan dibungkus daun patat atau limpung (Phrynium capitatum), yang akan memberikan efek harum pada pesor. Selain itu, daun patat ini punya banyak serat dan protein, dan sering digunakan orang Bogor sejak dahulu untuk membungkus daging dan sayur.
Perbedaan doclang dengan ketoprak dan kupat tahu terletak pada bumbu kacangnya yang bertekstur kasar. Sambalnya terbilang unik karena kacang sengaja dibuat tidak halus dan biasanya tidak ditambahkan bahan-bahan lainnya. Paling-paling sambal kacang ini hanya ditambahkan cabai untuk memberikan rasa pedas. Ada juga yang memberikan air jeruk agar sambal ini terasa segar.
Di kawasan Jembatan Merah dan Jalan Pasir Kuda, doclang bisa ditemui dalam gerobak atau lapak kecil. Sayangnya, kini penjual doclang semakin hari semakin sedikit. Banyaknya ragam makanan yang datang ke Bogor membuat penjual doclang semakin jarang ditemui.
Harganya? Karena terbuat dari bahan yang sederhana, doclang tidaklah mahal. Satu piring doclang bisa Anda nikmati dengan rata-rata dari Rp 8.000- Rp 10.000.
(detik.com)