Ada yang berbeda dengan penampilan para polwan di Hari Kartini, Selasa (21/4). Mereka mengatur lalu lintas di jalanan perkotaan Garut sambil memakai kebaya, bukan seragam polwan seperti biasa.
Tidak hanya memakai kebaya, mereka membagikan batu pancawarna kepada para pengendara perempuan. Namun tidak semua mendapat batu pancawarna, hanya pengendara perempuan yang membawa STNK dan SIM yang mendapatkannya.
Pembagian batu pancawarna ini dilakukan sebagai bentuk apresiasi terhadap perempuan yang berkarir dan menjalankan kendaraan tanpa melupakan tata cara berlalu lintas sesuai peraturan.
Salah satu polwan Polres Garut, Brigadir Marlina, mengatakan di Hari Kartini ini dirinya berharap partisipasi perempuan, khususnya polwan, semakin besar dalam membangun Indonesia.
“Kami berharap polwan dapat memberikan pelayanan yang lebih baik kepada masyarakat. Dengan kehadiran kami, kami harap masyarakat pun bisa lebih menerima kami dengan baik,” kata Marlina di sela kegiatannya mengatur lalu lintas di Bundaran Suci.
Aksi di Hari Kartini ini mendapat reaksi dari warga. Warga Kecamatan Karangpawitan, Diana (20), mengatakan sangat senang mendapat batu dari polwan berbaju kebaya saat dirinya melintasi Bundaran Suci.
“Ngga nyangka banget. Aku kira ini razia. Pas ditanya Bu polwan, aku tunjukin semua surat kendaraan, SIM dan STNK. Tahunya, aku dapat batu. Seneng banget,” kata Diana.
Kasat Lantas Polres Garut, AKP Firman Syafrul, mengatakan aksi bagi-bagi batu pancawarna bagi pengendara wanita yang membawa SIM serta STNK ini digelar untuk memperingati Hari Kartini dan sebagai penutup operasi simpatik.
(http://jabar.tribunnews.com)