Rencana merelokasi pedagang kaki-5 di sepanjang Jl., Dewi Sartika Kecamatan Bogor Tengah ke Blok A Pasar Kebon Kembang ditolak pedagang. Rencana ini menyusul hampir rampungnya pembangunan kios di Blok A. Pedagang menilai kurang tepat waktu pelaksanaan pemindahan karena berdekatan dengan datangnya bulan Ramadhan dan Lebaran.
”Pemindahan itu seharusnya 10 bulan lalu. Jika dilakukan awal Mei waktunya tidak tepat karena berdekatan dengan datang bulan Ramadhan sehingga selisih waktu buat kami mencari uang pendek smapai Lebaran nanti,” kata Ipan, pedagang sepatu, Selasa.
Dia dan puluahn pedagang sepatu lainnya meminta Pemkot Bogor untuk memberikan waktu karena kalau dipaksakan dapat mengurangi pendapatan para pedagang. Menurutnya, jika tempat penampungan sementara (TPS) yang selama ini digunakan buat berdagang dibongkar tidak tidak tepat.
Pedagang lain menambahkan, menjelang bulan Ramadhan dan Lebaran para pedagang lebih memilih bertahan dua bulan ke depan. “Kalau boleh memilih kami mau dipindahkan 10 bulan lalu dibandingkan Mei mendatang, “kata Mawardi, pedagang lainnya.
Kabag Administrasi PD Pasar Pakuan Jaya (PD PPJ) Irwan Irawan memastikan jika pembangunan kios di Blok A yang kini hampir rampung, TPS buat pedagang di Blok A bakal dibongkar. “Kita sudah melayangkan surat pengosongan kepada pedagang di TPS itu paling lambat 30 April mendatang,” katanya.
Diakuinya, banyak pedagang di TPS ini menolak dipindahkan, sementara kios milik mereka disewakan ke pedagang baru. Ulah mereka itu kan tidak benar, tapi kami tetap akan bongkar TPS itu awal mei mendatang,” katanya.
Terpisah, sebanyak 178 pedagang di Blok F Pasar Kabon Kembang juga menolak direvitalisasi. Ketua Paguyuban Pedagang Pasar Kebon Kembang Blok F, Suryanto mengatakan, revitalisasi tidak pelur dilakukan, sebab kondisi bangunan masih cukup baik. Hanya perlu dilakukan sedikit tambal sulam saja.
“Tidak perlu direlokasi, cukup tambal sulam aja seperti Blok C dan D. Fasilitas bangunan juga masih cukup baik. Bahkan salama ini belum pernah terjadi kebakaran,” katanya. Dia menilai jika direvitalsii akan membuat kesulitan mencari pelanggan baru sebab selama direvitalsi pedagang akan ditampung di TPS lain.
Sedangkan Irwan Irawan menegaskan, revitalisasi akan dilakukan 2015 ini dengan anggaran Rp7 miliar. “Kita prioritaskan pedagang yang memiliki kios di Blok F. Kelak mereka yang mendapoat kembali kiosnya,” ujarnya.
(Poskota)