Mendikbud Anies Baswedan mengirimkan surat kepada Google Inc terkait kebocoran soal Ujian Nasional (UN) melalui Google Drive, aplikasi penyimpan data online yang diciptakan perusahaan asal AS tersebut. Surat dikirimkan pada 13 April 2015 ke kantor Google di 1600 Amphitheatre Parkway, Mountain View, CA94043, USA.
Dalam salinan surat yang diterima merdeka.com, Kamis (16/4), Anies menjelaskan bahwa ada sebagian materi UN yang diunggah oleh seseorang ke Google Drive. Padahal, materi tersebut adalah rahasia negara yang diatur oleh Permendikbud Nomor 5 Tahun 2015 pasal 23 ayat 5 dan UU Keterbukaan Informasi Publik pasal 17 J dan pasal 54.
Dalam surat itu, Menteri Anies juga mengirimkan link atau URL tempat data itu tersimpan di Google Drive. “Dengan ini kami memohon kepada Google Inc untuk mengambil langkah penting dengan menutup akses ke semua dokumen ini,” tulis Anies.
Anies juga menjelaskan bahwa peserta UN dari SMA yang digelar pada 13-17 April 2015 adalah sekitar 2,8 juta siswa.
“Oleh karenanya, saya membutuhkan bantuan Anda untuk menyediakan semua informasi tentang jumlah traffic, download, dan semua data yang berguna untuk mengambil langkah lebih jauh dari aksi kriminal ini,” ujar Anies.
Kepada Google, Anies juga menjelaskan, pihaknya telah menempuh langkah hukum terkait kebocoran soal UN lewat aplikasinya. “Jadi bantuan Anda dalam waktu dekat akan sangat kami hargai,” tutup Anies dalam suratnya.
Semalam, sejumlah petugas dari Bareskrim Polri menggeledah kantor Percetakan Negara, Jakarta Pusat, terkait kebocoran soal UN ini. Polisi menduga karyawan BUMN tersebut yang mengunggah soal UN ke Google Drive. Dalam penggeledahan itu, polisi membawa sejumlah bukti dan saksi untuk diperiksa lebih lanjut.
(Merdeka)