Wali Kota Bandung Ridwan Kamil saat diminta tanggapannya tentang digadang-gadang menjadi calon Gubernur DKI Jakarta mengaku belum terpikirkan.
“Saya tak bisa menghalang-halangi orang survei yang rame bukan saya dan Ahok tapi orang saling lempar,” ujar Emil panggilan akrab Ridwan Kamil di Balai Kota, Jumat (08/05/2015) malam.
“Sudah lama dan banyak didorong untuk maju menjadi calon nomor satu di DKI Jakarta. Namanya dunia politik. Tapi, jika sudah beberes Bandung, saya malah ingin kemball ke profesi semula. Menjadi arsitek, dunia saya yang penuh kenyamanan,” lanjut Emil.
Emil menyesalkan orang yang menilai bahwa Konferensi Asia Afrika sebagai pencitraan, itu tida benar apalagi punya tim khusus KAA.
“Itu fitnah. Saya bekerja 60 hari siang malam, harga diri dipertaruhkan dan dikorbankan untuk jaminan kontraktor tapi masih menuduh lain-lain,”ujar Emil.
Emil mengaku merasa serba salah. “Diberitakan dituduh pencitraan, tidak diberitakan disangka tidak bekerja. Kamana wae,” ungkap Emil.
Emil mengaku senang dikritilk asal berbasis fakta jangan asal kritik.
“Salah seorang pakar Unpad mengkritik proses lelang jabatan tidak transparan padahal prosesnya banyak melibatlkan Unpad,” ujar Emil.
Begitu juga masalah pembangunan Bandung Timur sedang digarap tidak terpinggirkan.
Emil kembali minta masyarakat jangan memcoba membentur-benturkan orang yang sedang bekerja dan bebenah. “Saya dan Kak Ahok sahabat jangan dibenturkan, sama-sama lagi bebenah kota, sekali lagi saya mah ingin beberes Bandung setelah itu ingin kembali menjadi arsitek,” ujar Emil.
Emil berharap wartawan ikut membantu membangun Bandung.
“Edukasi saya membangun Bandung, setelah pondasi Bandung bagus mangga siapa yang lanjutin,” ujarnya.
(Tribunnews)