Bila fakta ini benar, maka ini akan mematahkan rekor wanita tertua sejagat, setelah Leandra Lumbreras asal Meksiko yang berumur 127 tahun. Wanita tertua di dunia sesungguhnya Mak Anami yang akrab dipanggil Mak Inu, warga Kampung Bungur Sarang, RT 08 RW 04, Desa Cisarua, Kec Tegalwaru, Purwakarta, Jawa Barat yang terlahir 1875.
Meski tak memiliki bukti otentik, namun usia Anami bisa ditelusuri dari keturunannya. Dua anak dari suami pertamanya telah meninggal dunia, sementara tujuh anak dari suami keduanya juga telah meninggal dunia.
Sebagai bahan perbandingan, anak keempat dari suami keduanya, Ki Imin meninggal dunia pada usia 70 tahun, pada lima tahun silam. Ini juga merupakan bukti Anami telah berusia 140 tahun.
Bahkan, ia bisa menceritakan kejadian penting pada zaman kolonial Belanda, sebelum kedatangan Jepang. “Anak mak yang masih hidup cuma satu, tinggal Mak Ara, dia anak emak dari suami kedua,” ungkap Anami.
Saat ini puluhan anaknya telah memiliki cucu. Ini bisa dibuktikan dari data di Kantor kepala desa. “Kakak saya yang pertama meninggal pada usia di atas 100 tahun. Cucu saya saat ini juga telah memiliki cucu. Berarti ibu saya benar telah berumur 140 tahun,” tutut Mak Ara yang lahir pada 1945.
Meski telah berusia lanjut, Mak Anami tak mengalami kepikunan. Anami masih sanggup menenun kain dan menjahit pakaian. Pekerjaan lain Mak Anami adalah memijat. Keterampilan ini dimiliki sejak Anami muda. Anami juga tak pernah sakit. Tekanan darah dan kolesterolnya normal.
Kepala Desa Cisarua, Dadan, membenarkan Anami berusia 140 tahun. Namun di KTP tertulis 75 tahun. “Itu umurnya dibuat-buat aja, karena kita tak tahu pasti berapa usianya. Selama ini dia tak punya KTP, dan baru punya saat ada program e-KTP. Anak-anaknya ada yang meninggal di usia di atas 100 tahun. Jadi bisa jadi usia Mak Anami mencapai 140 tahun,” pungkasnya.
(poskota)
