Memiliki rencana berlibur ke Yogyakarta tetapi bosan hanya mengunjungi Malioboro, cobalah untuk menikmati sensasi petualangan di Gua Jomblang, Gunung Kidul. Anda akan menikmati pemandangan hutan purba, ornamen-ornamen gua, dan ray of light alias cahaya matahari yang masuk melalui lubang Gua Grubug.
“Wisatawan akan turun ke dalam gua lewat jalur hauling. Nanti turun selama 30 detik dari mulut gua,” kata Pemilik Jomblang Resort yang juga Presiden Himpunan Kegiatan Speleologi Indonesia, Cahyo Alkantana saat dihubungi KompasTravel di Jakarta, Kamis (6/8/2015).
Selanjutnya, wisatawan akan ditemani oleh para pemandu wisata setelah tiba di dasar gua. Pemandu wisata akan menjelaskan vegetasi hutan purba yang ada di dalam Gua Jomblang.
“Kita juga akan jalan sejauh 300 meter di dalam terowongan gua. Kita ajak lihat ray of light,” katanya.
Cahyo menjelaskan wisata petualangan menyusuri Gua Jomblang dapat dilakukan oleh semua wisatawan. Namun ia memberikan batasan umur dan persiapan fisik sebelum menyusuri Gua Jomblang.
“Batasannya sebenarnya hanya sehat. Tapi, kalau fisik, Harus mampu jalan dua kali sepak bola tanpa berhenti kalau mau turun. Untuk anak, minimal berumur tujuh tahun,” ujar Cahyo.
Untuk menikmati petualangan di Gua Jomblang, wisatawan cukup membayar Rp 450.000 per orang. Harga tersebut berlaku jika wisatawan langsung datang ke Gua Jomblang. Cahyo menjelaskan wisatawan yang ingin turun ke Gua Jomblang harus tiba tepat pada pukul 09.30 WIB di Jomblang Resort sebelum memulai petualangan di dalam gua.
Namun, wisatawan dapat dijemput di Yogyakarta dengan memilih paket wisata Gua Jomblang yang ditawarkan dengan harga Rp 550.000 per orang. Harga tersebut dapat berlaku jika peserta mencapai enam orang. Kemudian, pihak Jomblang Resor akan menjemput para wisatawan setelah membuat janji terlebih dahulu.
Wisatawan hanya dapat merasakan petualangan di dalam Gua Jomblang pada hari-hari tertentu. Sebab, Cahyo membatasi kunjungan wisatawan untuk dapat masuk gua karena alasan konservasi.
“Hanya 25 orang per hari. Maksimal 50 orang per hari di akhir pekan. Tidak semua wisatawan dapat masuk. Hari Selasa, Rabu, dan Kamis,” kata penelusur gua sekaligus penyelam ini.
(kompas.com)