Sebanyak 102 calon haji Indonesia meninggal di Tanah Suci baik Makkah maupun Madinah di penghujung minggu ke-4 sejak keberangkatan jamaah dari Tanah Air pada 21 September 2015.
“Jumlah tersebut sudah termasuk 11 orang yang menjadi korban meninggal dalam musibah crane,” kata Kepala Daerah Kerja (Daker) Makkah Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) 1436H/2015M Arsyad Hidayat di Makkah, Jumat (18/9/2015).
Sembilan dari 11 korban meninggal dalam musibah crane roboh di Masjidil Haram, lanjut dia, telah dimakamkan di pemakaman umum Sharaya, Makkah. Sembilan jenazah itu adalah Iti rasti Darmini, Masnauli Sijuadil Hasibuan Nurhayati, Ferry Mauludin, Adang Joppy Lili, Sri Yana, Mashadu, Rukayah, dan Darwis Rahim Cogge. Selain itu, kata dia, ada pula dua haji khusus yang meninggal di Makkah.
Menanggapi pertanyaan tentang satu calhaj yang hilang dan belum kembali ke pemondokan sejak musibah crane, yaitu Janiro Ganumbang Siregar, Arsyad mengatakan akan melakukan upaya penyocokan DNA Janiro dengan keluarganya yang ikut pergi haji untuk mendapat kejelasan tentang status jamaah dari Padang Lawas, Medan itu.
“Kami mendapat laporan di Muashim (pemulasaran mayat) ada tujuh jenazah yang sudah tidak bisa dikenali lagi,” katanya.
Arsyad mengatakan sudah meminta sampel DNA keluarga korban untuk dicocokan dengan jenazah yang sulit dikenali lagi itu. “Semua jamaah haji yang wafat akan dibadalhajikan oleh pemerintah,” kata Arsyad.
(Okezone)