Nurul Fatimah (11), siswi Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) atau setingkat SD di Keunalo, Seulimum, Aceh Besar, Aceh meninggal setelah dikeroyok sejumlah temannya. Ia tidak pernah menceritakan kasus tersebut pada pihak keluarga.
Nurul yang duduk di bangku kelas enam (sebelumnya ditulis kelas empat-red) dikeroyok sejumlah siswa pria di sekolahnya. Usai kejadian itu, Nurul mengeluh sakit disekujur tubuhnya.
Selain itu, tangan Nurul juga seperti terkilir sehingga pihak keluarga membawanya ke tukang urut. Keluarga menduga Nurul jatuh. Namun, ia mengaku tidak pernah jatuh sehingga membuat keluarga heran.
“Dia mengeluh sakit, tangannya seperti terkilir tapi mengaku tidak pernah jatuh,” kata Dian Sikha, kakak kandung Nurul saat ditemui wartawan di rumah duka, Senin (28/9/2015).
Berselang beberapa hari kemudian, Nurul tidak sanggup bangun sehingga pihak keluarga memutuskan untuk membawa Nurul ke Puskesmas pada Rabu (23/9). Ia sempat dirawat di sana pada lebaran pertama. Usai itu, Nurul dibawa pulang ke rumah.
Pihak keluarga baru mengetahui Nurul dikeroyok setelah dirawat di Puskesmas. Ia menceritakan pengeroyokan itu setelah didesak oleh seorang tetangga yang menjenguknya.
“Ia baru cerita setelah didesak. Ia mengaku tangannya diperlintir dan dicekik dengan jilbab. Adik saya tidak berani cerita karena mungkin trauma,” ungkap Dian.
Nurul diduga dikeroyok oleh empat (sebelumnya ditulis enam-red) siswa laki-laki di dalam ruang kelas MIN Keunaloi pada Rabu (16/9). Namun ia baru mengeluh sakit disekujur tubuhnya pada Jumat (18/9).
Setelah dirawat di Puskesmas dan dibawa pulang ke rumah, Nurul kembali mengeluh sakit. Ia selanjutnya diboyong ke rumah sakit Satelit Indrapuri Aceh Besar. Nurul mendapat perawatan intensif di sana. Berdasarkan hasil rontgen, paru-paru Nurul diketahui bermasalah.
“Tangan adik saya memerah dan di dada terlihat memar,” jelas Dian.
Tak lama setelah dirawat di Rumah Sakit Satelit, dokter kemudian merujuk Nurul ke Rumah Sakit Zainal Abidin Banda Aceh. Ia meninggal pada Sabtu (26/9) dalam perawatan intensif di RSUZA. Hingga kini, belum diketahui penyebab pengeroyokan itu.
(detik.com)