“Emang dari dulu warga sering mandi, nyuci disana. Malah kalo sehari itu ada 100 orang lebih yang gunakan MCK itu,” ujar Rahmat saat ditemui dikediamannya.
Menurutnya, sejak musim kemarau panjang melanda, pada waktu-waktu tertentu warga sering kali antri untuk mandi atau mencuci pakaian di MCK yang letaknya berada di perbatasan RT 03/RT 04 RW 17. Sehingga, MCK tersebut sudah menjadi tempat memenuhi kebutuhan air sebagian besar masyarakat.
“Tempatnya strategis, dan airnya yang selalu ada menjadi alasan warga pasti kesana terus. Selain itu, sebagian besar warga memang tidak memiliki kamar mandi dan air untuk mencuci atau mandi,” kata dia.
Diakuinya, yang menggunakan MCK umum ini tidak hanya warga RT 03 saja. Namun, sejumlah warga RT 04 pun memanfaatkan MCK yang berada tepat diatas aliran sungai tersebut. Sehingga, menyebabkan antrian pada waktu-waktu tertentu.
“Biasanya kalo antri itu pas pagi-pagi, anak-anak pada mau berangkat sekolah mandi disana. Sama sore juga suka rame yang nyuci baju atau mandi disana,” ucap dia.
Dikatakannya, MCK umum yang sudah sejak lama digunakan warga sekitar tersebut, sudah lama tidak tersentuh oleh perbaikan dari pemerintah. Sehingga, kondisinya saat ini terbilang cukup mengkhawatirkan.
“Sudah lama tidak direnovasi. Terakhir direnovasi menggunakan dana donatur mesjid yang dialokasikan ke MCK itu juga,” terang Rahmat.
Selain itu, dirinya berharap adanya bantuan dari pemerintah berupa pembuatan sejumlah MCK umum tambahan bagi warga sekitar. Sehingga, warga tidak perlu harus antri panjang untuk mandi ataupun mencuci pakaian.
(Galamedia)
