Di awal-awal pembukaan Milan Expo 2015, pameran terbesar sedunia, Paviliun Indonesia sempat mendapat kritikan karena dianggap tidak siap. Namun kini, Indonesia berhasil mencuri perhatian pengunjung dan wisatawan.
Hingga pertengahan September 2015 atau kurang lebih 18 minggu expo terbesar di dunia ini berjalan, Indonesia sudah mendapat lebih dari 1,7 juta pengunjung.
“Target kita sampai akhir pameran 2 juta pengunjung, kita optimis akan tercapai,” ujar Direktur Paviliun Indonesia Budiman Muhammad kepada detikTravel di Paviliun Indonesia di Milan Expo 2015, Kamis (17/9/2015).
Budiman mengaku terkejut dengan jumlah pengunjung yang cukup banyak tersebut. Padahal di awal-awal pameran, Paviliun Indonesia paling banter hanya mendapat 4 ribu pengunjung per hari.
Namun kini, jumlah rata-rata pengunjung per hari mencapai 20 ribu orang. Bahkan di saat akhir pekan, jumlah pengunjung sangat membludak hingga 42 ribu orang.
“Antreannya panjang sampai ke jalan di arena pameran,” kata Budiman.
Lalu apa yang membuat Pavilun Indonesia diminati? Menurut Budiman, para pengunjung suka karena Paviliun Indonesia menawarkan suguhan yang berbeda dari paviliun lain.
Kebanyakan paviliun di Milan Expo justru hanya memberi tontonan dari layar saja. Sementara di Paviliun Indonesia, pengunjung dimanjakan panca inderanya.
“Mereka bisa melihat, memegang, ataupun mencium langsung. Contohnya berbagai rempah-rempah yang kita pamerkan, mereka bisa mencium bagaimana aromanya,” kata Budiman.
Budiman mengatakan, di awal pameran sebenarnya Indonesia juga memakai televisi untuk pameran. Namun dibanding negara-negara lain, teknologi yang dipakai kalah. Karena itu Budiman dan tim-nya merombak Pavilun Indonesia.
“Jadi secara teknologi kita minimal, tapi kita punya keunggulan yang ternyata diminati pengunjung,” lanjut Budiman.
(Detik.com)