Total warga negara Indonesia yang menjadi korban tragedi jatuhnya alat berat di Masjidil Haram, Mekkah, Jumat (11/9) mencapai 32 orang. Itu disampaikan Konjen RI di Jeddah, Syailendra Dharmakitir kepada CNN Indonesia, Sabtu (12/9) dini hari. Dari jumlah itu, dua WNI meninggal.
“Sisanya, 30 orang luka-luka. Sebanyak 14 luka ringan dan 18 luka berat,” tutur Syailendra menyebutkan. Korban luka berat yang sebelumnya dirawat di RS Azyat, langsung dirujuk ke RS An-Nur dan Ad-Dhahir. Sementara korban luka ringan dirawat di Balai Pengobatan Haji Indonesia (BPHI).
“Itu data terakhir ya, sampai pukul 23.00 malam ini. Kami sudah ke rumah sakit-rumah sakit. Kita tunggu sampai besok, tapi mudah-mudahan tidak ada tambahan korban,” kata Syailendra menegaskan. Seluruh korban sudah dibawa ke rumah sakit, sementara lokasi kejadian disterilkan petugas.
Diterangkan Syailendra, korban mengalami luka pada kepala dan kaki. Korban meninggal pertama, Masnauli Hasibuan yang merupakan jemaah kloter sembilan dari Medan, mengalami luka di dua bagian itu. “Kami tidak boleh melihat, tapi kata dokter begitu. Luka kakinya di paha,” kata Syailendra.
Sementara korban meninggal kedua, Siti Rasti Darmini merupakan jemaah kloter tiga asal Jawa Barat, meninggal karena luka di kepala. Korban luka pun kebanyakan mengalami cedera yang sama.
Syailendra memastikan korban meninggal akan dimakamkan di Mekkah. Pihaknya juga akan terus memonitor kondisi korban luka, termasuk yang berat. Bahkan jika mereka tidak sanggup melanjutkan ibadah haji, akan dibantu diwakilkan. Pemerintah juga janji memberi santunan korban.
Presiden Joko Widodo yang tiba di Jeddah Jumat sore, berbarengan dengan tragedi jatuhnya alat berat di Mekkah, sudah menggelar konferensi pers di Istana Faisal. Ia menyampaikan duka cita mendalam pada para korban, termasuk yang WNI.
(cnnindonesia.com)