Petugas BNN menembak mati seorang kurir narkoba di Tol Pejagan, Jawa Tengah. Saat itu, kurir tersebut sedang membawa 20 kg sabu siap edar.
Barang haram itu berkaitan dengan keberhasilan BNN membongkar upaya penyelundupan 100 kg sabu yang coba diselundupkan 14 sindikat internasional dua bulan silam. Sabu ini datang dari Guangzhou, Tiongkok dan masuk melalui pelabuhan tikus di Lampung.
“Hasil pengungkapan kemarin, kita mewaspadai ada barang yang berhasil lolos dengan jumlah kecil,” kata Deputi Pemberantasan BNN Irjen Pol Deddy Fauzi Elhakim saat jumpa pers di kantornya, Jakarta Timur, Kamis (5/10/2015).
Perlu waktu tiga bulan bagi BNN untuk melacak sindikat ini. Akhirnya BNN mendapat informasi, barang haram tersebut akan coba diedarkan di kawasan Surabaya, Jawa Timur. Kurir yang bakal membawanya juga berasal dari Surabaya.
Kurir tersebut kemudian diketahui sudah berada di Jakarta dan akan melakukan transaksi di sebuah mal di kawasan Jakarta Utara. Di mal tersebut, BNN sempat kehilangan jejak. Tapi sejurus kemudian, BNN kembali mengendus jejak kurir di Ancol dan sedang menuju Tol Cipali menggunakan Pajero Putih bernopol L 1047 HX.
“Selepas di Tol Cipali tersangka berhenti di sebuah minimarket, kita langsung melakukan penyergapan dengan cara dipepet dan kita tutup semua jalan pintu keluar,” lanjut Deddy.
Saat hendak ditangkap, kurir tersebut yang diketahui bernama Yansengus Berliano itu malah memundurkan mobilnya hingga menabrak kendaraan petugas BNN. Tak ingin buruannya lari kembali, petugas BNN terpaksa menembak kurir tersebut hingga tewas di lokasi. Satu tersangka lainnya berhasil dibekuk tanpa perlawanan.
“Tersangka AS (41) kemudian kita amankan. Aksi perlawanan yang dilakukan sindikat narkotika baik menggunakan senjata atau seperti ini sudah sering terjadi. Kasus terakhir yang akhirnya kita melakukan penembakan di Pelabuhan Ratu, sindikat tersebut bahkan melengkapi diri dengan senjata api,” tandasnya.
(detik.com)