Keinginan pebalap GP 2, Rio Haryanto, berlaga di ajang Formula One (F1) tahun depan nampaknya belum menemukan titik terang. Besarnya biaya menjadi penghalang pembalap asal Solo itu berlaga di jangan adu kebut jet darat.
Ibu Rio, Indah Pennywati mengatakan, buat berlaga di F1, anaknya membutuhkan modal awal sebesar EUR 15 juta, atau setara Rp 250 miliar. Duit sebesar itu wajib disetor sebagai jaminan (deposit) setiap pebalap sebelum ajang F1 musim 2016 dimulai. Sayangnya, memperoleh duit sebesar itu dalam waktu singkat tidak mudah, apalagi tenggang waktu pembayarannya mepet, yakni harus lunas paling lambat 31 Oktober 2015.
Indah mengaku sampai saat ini belum mendapatkan dana itu. Hanya saja, beberapa waktu lalu, lanjut dia, Presiden Joko Widodo (Jokowi) pernah menjanjikan membantu anaknya bisa berlaga di F1.
“Beberapa bulan lalu Pak Jokowi menjanjikan bantuan dari BUMN. Presiden Joko Widodo. Kami masih menunggu janji itu direalisasikan,” kata Indah saat ditemui di Auditorium Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Jumat (23/10).
Indah mengatakan, sejumlah pebalap dari Asia disokong oleh pemerintahnya sehingga mampu berlaga di ajang F1. Sedangkan pihak Pertamina, kata dia, sebenarnya sudah membantu. Namun perusahaan nasional itu hanya sanggup mengucurkan Rp 30 miliar. Sedangkan sisanya harus dia cari.
Sementara itu, Rio Haryanto mengaku tidak risau meski belum mendapatkan sponsor. Dia menyatakan saat ini masih fokus menghadapi dua seri tersisa di ajang GP2, November mendatang.
“Belum berpikir berlaga di F1. Saya fokus menghadapi dua seri terakhir di GP2. Saya mohon bantuan doa sehingga dapat selalu berada di podium,” kata pebalap berusia 22 tahun yang saat ini membela tim Campos Racing.
(Merdeka.com)